SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman memastikan para wisatawan boleh menggunakan kendaraan pribadinya menuju ke destinasi wisata Mbah Maridjan. Kepastian ini ditegaskan kembali pascakejadian viral-nya curhatan wisatawan yang dicegat dan dipaksa menyewa jip Merapi.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Sleman Aris Herbandang menyebutkan bahwa kendati diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi, tetapi terdapat persyaratan yang perlu diperhatikan.
"Hanya untuk kendaraan [pribadi] persyaratannya adalah sehat karena medan cukup menanjak. Lalu driver juga dituntut yang sudah punya pengalaman. Itu semua terpenuhi silakan tidak ada permasalahan," kata Herbandang saat dikonfirmasi awak media, Jumat (4/6/2021).
Sebaliknya jika memang kendaraan yang dikendarai itu memang dirasa tidak mampu untuk melanjutkan perjalanan, maka pengunjung disarankan untuk menggunakan kendaraan yang terdapat di sekitar lokasi salah satunya jip.
"Hanya kalau yang merasa tidak mampu atau kendaraan mungkin tidak kuat untuk naik diharuskan seyogianya pakai kendaraan yang ada [disediakan]," ucapnya.
Untuk mengetahui kendaraan yang digunakan wisatawan itu dalam kondisi layak, kata Herbandang, dikembalikan kepada masing-masing wisatawan. Maka wisatawan dituntut harus paham dengan kondisi keseluruhan kendaraan yang mereka gunakan.
"Kita kembalikan ke masing-masing wisatawan dan tentunya wisatawan sudah mengkalkulasi ini kendaraannya. Kita juga ngga tau kondisi kendaraannya bagaimana. Itu tanggungjawab pribadi termasuk dengan resiko," tuturnya.
Pria yang kerap disapa Bandang tersebut menyampaikan meski kendaraan pribadi diperbolehkan tapi tetap ada kendaraan lain yang tidak diperkenankan naik lebih jauh. Kendaraan itu adalah bus.
Bukan tanpa alasan, disebutkan Bandang bahwa medan yang tidak terlalu luas menjadi pertimbangan tersendiri. Sebab hal itu akan berpengaruh kepada manuver bus itu sendiri ketika berada di atas.
Baca Juga: Pascakejadian Paksa Sewa Jip, Dispar Sleman: Butuh Komitmen Bersama Bangkitkan Pariwisata
"Memang yang tidak bisa dan tidak boleh naik itu kendaraan bus," imbuhnya.
Selain medan yang tidak terlalu memungkinkan untuk dilewati bus. Tempat parkir yang berada di atas juga sangat terbatas.
"Karena untuk bus ini untuk manuver balik membutuhkan ruang yang besar lalu tempat parkirnya sangat terbatas di atas. Sehingga kendaraan bus harus parkir di bawah karena kendala teknis," ungkapnya.
Di sini, warga atau pengelola wisata yang berada di bawah bertugas untuk mengingatkan para wisatawan. Agar untuk tetap berhati-hati dan mengecek kondisi kendaraan pribadinya.
"Jadi memang tugas temen-temen di bawah itu mengingatkan untuk kendaraan, jalannya naik hati-hati dan sebagainnya. Kalau bus memang tidak punya ruang cukup untuk manuver di atas," terangnya.
Terkait dengan permasalah yang sempat viral beberapa hari lalu itu, Bandang mengaku sudah ditindaklanjuti oleh pengampu wilayah. Sedangkan pihaknya semdiri akan segera menindaklanjuti dengan memberikan penguatan SDM kembali khususnya di wilayah wisata.
"Tentunya kita akan menindaklanjuti kembali dengan penguatan SDM di kawasan wisata tersebut untuk mempunyai goal dan tata aturan yang sama terkait dampak untung ruginya jika terjadi pemaksaan kehendak seperti itu," tegasnya.
Senada, Sekda Sleman Harda Kiswaya mengatakan bahwa wisatawan memang diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju ke destinasi wisata Petilasan Mbah Marijan.
"Ya boleh. Silakan, boleh [naik dengan kendaraan pribadi] asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan dan berhati-hati," kata Harda.
Berita Terkait
-
Pascakejadian Paksa Sewa Jip, Dispar Sleman: Butuh Komitmen Bersama Bangkitkan Pariwisata
-
3 Destinasi Wisata di Lereng Merapi Dibuka Lagi, Dinpar Sleman Ingatkan Hal Penting Ini
-
Wisatawan Dipaksa Sewa Jip Bukan yang Pertama, Sekda Sleman: Oknumnya Sama
-
Viral Wisatawan Gagal ke Petilasan Mbah Maridjan, Dispar Panggil Pengelola Jip Merapi
-
Viral Wisatawan Ngaku Dipaksa Sewa Jip ke Tempat Mbah Maridjan, Tarif sampai Rp 550 Ribu
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 2 Jutaan Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Adu Lezat Nasi Kotak Presiden 2025 vs Bubur Aneh di Piala Dunia Antarklub
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Melesat Jadi Rp 1.924.000/Gram
-
Hantam Joao Pedro di Final Piala Dunia Antarklub, Luis Enrique: Saya Bodoh
-
7 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Yogyakarta Gencarkan Perang Lawan Stunting: Tim Pendamping Dikerahkan, Calon Pengantin Jadi Target Utama
-
Kasus Leptospirosis Mengintai Jogja, Pemilik Hewan Peliharaan hingga Pemancing Diharap Waspada
-
Dari Jogja ke Puncak BMI, Farkhan Evendi Kembali Terpilih secara Aklamasi Bangun Politik Ala Pemuda
-
Sukses Pasok Program MBG, Supplier Ikan Ini Tumbuh Berkat Kredit dari BRI
-
SD Negeri Sepi Peminat: Disdik Sleman Ungkap Penyebab dan Solusi Atasinya