SuaraJogja.id - Petugas Penegakan Hukum (Gakkum) Satgas Covid-19 Kabupaten Bantul akan menunggu konfirmasi terkait kasus di Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti, Srandakan Bantul yang diduga terjadi penolakan pemakaman jenazah Covid-19 tanpa protokol kesehatan.
Mulai Sabtu (5/6/2021) baru enam warga Lopati RT 92 yang menjalani swab PCR dari jumlah tracing 25 orang.
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul, M Agung Kurniawan mengatakan jika upaya tegas agar masyarakat melakukan swab PCR belum dilakukan.
"Terkait kasus Lopati ini memang menunggu klarifikasi informasi sesungguhnya dari wilayah. Sudah kami bicarakan dengan unsur terkait bahwa memberikan ruang dulu kepada masyarakat (untuk sadar menjalani swab PCR)," kata Agung ditemui wartawan di Padukuhan Lopati RT 92, Srandakan, Sabtu (5/6/2021).
Baca Juga: Diduga Tolak Pemakaman dengan Prosedur Covid-19, Ketua RT Sebut Ada Miskomunikasi
Ia menjelaskan bahwa Gakkum yang terdiri dari Satpol PP dan TNI-Polri memiliki kewajiban untuk menanggulangi dan melakukan pencegahan Covid-19 menyebar luas.
“Jadi jika memang itu ada pihak yang sekiranya menentang atau menghalang-halangi akan kita sesuaikan dengan UU yang berlaku. Itu menjadi arahan dari pimpinan ketua satgas Covid-19. Jadi tahapannya ada ajakan persuasi dengan melibatkan keluahran dan kapanewon sebelum masuk ke kabupaten,” jelas Agung yang juga sebagai Anggota Bidang Gakkum Satgas Covid-19 Kabupaten Bantul.
Dari hasil klarifikasi, nantinya tim Gakkum akan mengambil penanganan setelah ada hasil antara pemerintah wilayah Srandakan dan juga warga.
“Kami sudah koordinasi dengan tenaga kesehatan (nakes) kapanewon baik itu tindakan lanjutan untuk target pembinaan dan pengawasan,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja menjelaskan bahwa petugas kesehatan belum mengambil tindakan tegas untuk para warga Lopati yang belum tes swab PCR. Dinkes menyediakan lokasi yakni Puskesmas kepada warga yang merasa berkontak erat saat pemakaman jenazah di Lopati pada 1 Juni lalu.
Baca Juga: Puluhan Warga Lopati Dijadwalkan Swab PCR, Hanya 6 Warga yang Hadir
“Sifatnya kami melakukan pelayanan kesehatan. Nah ini kami lakukan juga sebagai upaya mengurangi penyebaran. Untuk tindak tegas nanti ranahnya ke Gakkum, intinya kami ingin memastikan warga (Lopati) yang berkontak erat tidak terpapar Covid-19,” jelasnya.
Berita Terkait
-
RSDC Wisma Atlet Kemayoran Resmi Ditutup Hari Ini, Nakes dan Relawan Purna Tugas
-
Satgas Covid-19: Subvarian XBB Merebak, Prokes Liburan Akhir Tahun Harus Diperketat
-
Pandemi Covid-19 Terkendali, PB IDI Wanti-wanti Masyarakat: Jangan Terlalu Euforia
-
Satgas Covid-19: Lebih dari 61 Juta Jiwa Sudah Terima Vaksin Dosis Ketiga
-
Ikan dan Kepiting Diwajibkan Tes Swab Akibat Covid Meluas di China
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital
-
Deadline Penggusuran di Depan Mata, Warga Lempuyangan Lawan PT KAI: "Bukan Asetmu, Ini Tanah Kami
-
Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup
-
Sleman Pastikan Tak Ada ASN Bolos, Tapi Keterlambatan Tetap Jadi Sorotan
-
Pemda DIY Ngebut Bangun Sekolah Rakyat, Siswa Miskin Bisa Sekolah Juli 2025