Empat klaster baru muncul di Kabupaten Gunungkidul pada Kamis (10/6/2021). Dengan begitu, penambahan kasus Covid-19 di Gunungkidul mencapai rekor jumlah terbanyak selama pandemi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty menuturkan, Kamis Gunungkidul mencatat penambahan tertinggi mencapai 86 orang. Sebelumnya, jumlah tertinggi di antara angka 50 kasus setiap hari.
"Sebagian besar klaster yang muncul adalah dipicu karena kegiatan sosial," terangnya, Kamis petang.
Dewi menyebutkan, secara keseluruhan jumlah pasien positif Covid-19 Gunungkidul mencapai 3.429 orang. Selain bertambah 86 orang, kasus sembuh bertambah 15 orang, sehingga total sekarang dari 3.429 orang yang positif, 2.879 orang di antaranya sudah sembuh.
Baca Juga: Kasus Sodomi di Kabupaten Solok, Polisi Segel Kamar Ponpes M Natsir
Saat ini setidaknya ada 396 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit dan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing dengan pengawasan dari tim Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat Kalurahan.
"Sebanyak 159 di antaranya meninggal dunia sebagian besar karena kormobid," tambahnya.
Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 tersebut karena ada penambahan klaster di beberapa kapanewon. Di antaranya adalah Kapanewon Playen, muncul klaster pondok pesantren meskipun 5 santri yang dinyatakan positif belum masuk dalam daftar penambahan positif Covid-19.
Selain itu, di Kapanewon Panggang ada klaster hajatan dan keluarga. Sementara itu, Karangmojo juga ada klaster tunangan.
"Sebelumnya ada klaster pabrik tas dan takziah di Dengok, Playen," imbuhnya.
Baca Juga: Muncul 800 Klaster Covid-19 di Jakarta Saat Lebaran, 1.400 Orang Positif Corona
Hingga Kamis sore pihaknya masih menghitung secara detial berapa pasien positif dari masing-masing klaster. Sampai saat ini pihaknya masih berkonsentrasi melakukan tracing, padahal tenaga kesehatan juga sangat terbatas.
Pihaknya juga masih belum mengeluarkan zonasi penularan Covid-19. Dengan alasan peta zonasi penularan Covid-19 mereka rilis setiap hari Selasa. Ia berharap agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Kasus Sodomi di Kabupaten Solok, Polisi Segel Kamar Ponpes M Natsir
-
Muncul 800 Klaster Covid-19 di Jakarta Saat Lebaran, 1.400 Orang Positif Corona
-
LPA Deli Serdang Siap Dampingi Keluarga Kasus Santri Pesantren Tewas Dianiaya Senior
-
Dicatat! Santri Luar Bogor Wajib Swab Test Sebelum Datang ke Pesantren
-
Ckckckck... Belum Menikah Sudah Bikin Masalah! Muncul Klaster COVID-19 Lamaran
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?