Bahkan, dari beberapa pengakuan pengunjung, penampakan Nyi Roro Kidul pernah terlihat duduk di dalam kereta Kanjeng Nyai Jimat.
Berdasarkan mitos yang menjamur dari mulut ke mulut pun, kereta tersebut berhubungan dengan Laut Selatan, tempat Nyi Roro Kidul bersemayam.
Dari legenda yang kini sudah tersebar luas, seorang abdi dalem keratonlah yang memperoleh kereta itu dari Laut Selatan.
Saat itu, ia sedang memancing. Kemudian, kailnya tersangkut dan saat ditarik, terbawalah sebuah kereta kencana.
Menurut mitos yang sama, kereta itu berasal dari sebuah kerajaan di India yang sengaja dilarung untuk mengusir wabah kolera.
Begitu dilarung, kereta tersebut melayang terombang-ambing sampai ke Laut Selatan.
Namun, lain cerita dengan sejarah kereta Kanjeng Nyai Jimat yang tercatat di situs resmi Keraton Jogja.
Bukan mitos, kereta pusaka bergelar Kanjeng Nyai Jimat ini usianya paling tua dibanding kereta kencana lainnya.
Dibuat antara 1740-1750 di Belanda, kereta kencana Kanjeng Nyai Jimat diberikan Gubernur Jenderal VOC Jacob Mossel sebagai hadiah untuk Sri Sultan Hamengku Buwono I setelah perjanjian Giyanti pada 1755.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Thrift Shopping di Jogja, Ini Tips Belanja Awul-Awul
Sejak saat itu, kereta ini pun dipakai Sri Sultan HB I (1755-1792) hingga turun temurun sampai ke Sri Sultan HB III (1812-1814). Setelah itu, kereta kencana Kanjeng Nyai Jimat "dipensiunkan" dan hanya disimpan di keraton.
Kereta bergaya Renaissance ini biasa digunakan bangsawan kelas tertinggi atau para raja di Eropa.
Setiap Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon di bulan Sura, kereta pusaka tersebut dikeluarkan dari Museum Keraton untuk dibersihkan.
Biasanya, dalam ritual jamasan tersebut, masyarakat yang datang berebut air yang dipakai dalam upacara.
Mereka percaya, air perasan jeruk nipis dan air kembang setaman untuk memandikan kereta Kanjeng Nyai Jimat bisa mendatangkan berkah hingga menyembuhkan penyakit.
Berita Terkait
-
Penuh Barang Misterius, Intip 4 Potret Rumah Roy Kiyoshi Berikut
-
Kocak, Putri Keraton Fokus Main Gim Sampai Foto dengan Pangeran Gagal Terus
-
Garebeg Digelar Terbatas, Keraton Jogja Bagikan Ribuan Gunungan Rengginang
-
Antisipasi Kerumunan, Keraton Yogyakarta Tiadakan Grebeg Syawal
-
Dinkes DIY Mulai Vaksinasi Abdi Dalem, Fokus Lansia dan Bagian Pariwisata
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik