Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 13 Juni 2021 | 10:55 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat (4/6/2021) tadi siang. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

Terbaru dalam periode pengamatan, Minggu (13/6/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati sejumlah guguran lava dari puncak Merapi.

Saat itu guguran lava tidak hanya menuju ke arah barat daya saja. Melainkan ada beberapa guguran lava yang mengarah ke tenggara.

"Teramati 2 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 2 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter," ujarnya.

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Baca Juga: Keasyikan Buat Vlog, Pemuda Ini Malah Tewas Usai Masuk Jurang Gunung Merapi

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca Juga: Pagi Tadi Awan Panas Meluncur dari Puncak Merapi Sejauh 1,5 Km ke Barat Daya

Load More