SuaraJogja.id - Ketua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Joko Purnomo akan memperketat kegiatan hajatan dan pernikahan pada bulan Juli ke depan. Pasalnya dampak seusai lebaran 2021 banyak masyarakat yang melakukan kegiatan pernikahan dan kegiatan keluarga lainnya.
"Saya melihat tidak begitu signifikan (ketika lebaran), justru yang menjadi dampak itu kan setelah lebaran, yaitu bulan Syawal lalu sebentar lagi Idul Qurban. Disitulah masyarakat mengadakan kegiatan hajatan yang sangat banyak. Klasternya bisa saja nanti mayoritas kegiatan keluarga," kata Joko ditemui wartawan di Kompleks Kantor Pemkab Bantul, Rabu (16/6/2021).
Joko menjelaskan, kultur di Kabupaten Bantul masih cukup ramai dengan kegiatan keluarga pascalebaran, sehingga pihaknya tidak akan melarang aktivitas hajatan itu.
"Hari ini kami sudah menghitung dan meminta panewu untuk melihat dan mereka-reka di Kapanewonan berapa jumlah masyarakat yang akan menyelenggarakan hajatan. Itu dipantau dan di data. Ini bukan melarang mereka tapi mengarahkan supaya kegiatannya melakukan 5 M, tidak boleh tidak," jelas dia.
Joko tak menampik jika hal itu bisa memicu terjadi klaster dari lingkungan keluarga. Dengan demikian, pengetatan seperti jumlah orang atau tamu undangan sangat dibatasi.
"Hanya jumlahnya harus dikurangi, harus dibatasi. Di sinilah yang diketatkan jumlahnya," ujar Politisi PDIP tersebut.
Disinggung berapa jumlah warga yang akan menggelar pesta hajatan, Joko belum mendapatkan datanya secara pasti. Kendati demikian, pihaknya mengarah ke wilayah yang kultur masyarakatnya masih biasa menggelar hajatan dengan mengundang banyak orang.
"Sedang kami data kembali, jika di kampung dan desa kan biasa ada kenduren (selamatan). Ada 7 hari tahlilan setelah meninggalnya seseorang. Itu yang kami perketat," terang Joko.
Kasus penyebaran Covid-19 lanjut Joko masih meningkat signifikan. Terbukti dari skor Kabupaten Bantul sebesar 1,7 yang masuk dalam zona resiko tinggi penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Hajatan Picu Lonjakan Covid-19 Gunungkidul, Keterisian Tempat Tidur RS 2 Kali Lebih Banyak
"Jadi mulai Senin pekan depan, saya akan mulai berkantor di Kapanewon-Kapanewon untuk menekan persoalan Covid-19. Jadi vaksinasi kami lakukan dengan jemput bola, tracing kami lakukan ke beberapa tempat yang disinyalir terjadi penyebaran yang masif," ujar Joko.
Berita Terkait
-
Hajatan Picu Lonjakan Covid-19 Gunungkidul, Keterisian Tempat Tidur RS 2 Kali Lebih Banyak
-
Hingga Pertengahan Juni, Bantul Masuk dalam Zona Risiko Tinggi Penyebaran Covid-19
-
Duh! Pemkot Larang Kegiatan Kerumunan, PNS Solo Malah Jadi Panitia Hajatan
-
Sejumlah 89 Warga Positif COVID-19 Klaster Hajatan Diisolasi di RSUD Dalopo Madiun
-
Sehari Melonjak 102 Kasus di Gunungkidul, Pemicu Terbesar "Rewang" dalam Hajatan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda