SuaraJogja.id - Situasi pandemi menahun yang belum berakhir membuat sektor pariwisata di Sleman terdampak. Salah satunya yakni kunjungan wisatawan ke museum.
Ketua Forum Komunikasi Museum Kabupaten Sleman Nanang Dwinarto mengungkapkan di Sleman terdapat sebanyak 21 museum yang dikelola pemerintah daerah maupun swasta.
Semenjak pandemi menghantam dunia termasuk Sleman, jumlah pengunjung ke museum di Sleman turun drastis.
Ia menyebut dalam setahun kemarin, kunjungan museum bahkan benar-benar anjlok hingga 90 persen.
"Wah kemarin kunjungannya anjlok hingga 90 persen, benar-benar sedikit sekali. Hingga membuat sejumlah museum terutama yang dikelola swasta tutup," ucapnya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu (16/6/2021).
Pria yang juga menjabat sebagai Kabag Operasional Monumen Jogja Kembali (Monjali) itu menjelaskan meski sempat anjlok, kini sejumlah museum yang sempat tutup mulai berbenah dan dibuka kembali.
"Saat ini berangsur beberapa mulai buka lagi ya, meski pandemi masih menghantui. Kunjungan di bulan Juni hingga Juli ini mulai ada peningkatan dari pengunjung sekolah dari Aceh bahkan Lamongan," terangnya.
Ia menambahkan sejumlah museum yang kini sudah mulai buka di antaranya, Museum Monjali, Museum Pendidikan UNY, Museum UGM, Museum Dirgantara, Museum Ulen Sentalu, Museum MGM, Museum Gempa serta Museum di Jogja Bay.
Berkait dengan kendala yang sedang dihadapi pengelola museum tersebut, lanjut Nanang, pihaknya sudah mengkomunikasikan dengan pemerintah Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Tak Ada Pengunjung Selama Pandemi, 12 Museum di DIY Tutup
"Iya kemarin kami dari forum museum se-Sleman sudah komunikasi ke pemkab dan diterima baik oleh pak Wakil Bupati Sleman. Beliau menyampaikan siap memberi dukungan penuh untuk meyakinkan para wisatawan bahwa berkunjung ke museum di Sleman itu aman," ujarnya.
Terpisah, Wakil Bupati Kabupaten Sleman Danang Maharsa saat dihubungi menjelaskan pihaknya sangat memahami situasi yang tengah dihadapi pengelola museum di Sleman terkini.
Dalam audiensi yang dilakukan belum lama ini, ia menyampaikan akan memberi dukungan penuh guna memacu jumlah kunjungan ke museum di Sleman.
"kemarin dari hasil audiensi kita sudah minta dibentuk sebuah paguyuban pengurus dan pengelola museum agar komunikasi bisa intens terjalin. Selain itu kami juga turut menyosialisasikan ke masyarakat bahwa berkunjung ke museum itu aman. Jadi masyarakat tak perlu ragu karena pengelola museum sudah menyiapkan perangkat sesuai prokes yang sudah terlisensi Kemenkes," jelas dia.
Ia pun meminta pengelola museum untuk berinovasi agar para pengunjung mau kembali.
"Ya salah satunya seperti dilakukan oleh Museum Monjali, mereka buat kunjungan virtual, jadi perlu inovasi juga para pengelola museum agar tetap menarik dikunjungi," tukasnya.
Berita Terkait
-
Pemkab Sleman Akui Ketersediaan Selter Kalurahan Masih Terkendala
-
PPKM Mikro Diperpanjang Lagi, WFH 75 Persen Saat Sleman Zona Merah
-
Menang Uji Coba Lawan MSG, PSS Sleman Tak Peduli Hasil
-
TC di Cikarang, PSS Sleman Terapkan Prokes Ketat
-
Menjamur Klaster Covid-19, Dinkes Sleman Nilai Isolasi Mandiri Tidak Efektif
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya