SuaraJogja.id - Bupati Bantul mengeluarkan Instruksi Bupati Nomor 15/Instruksi/2021 yang salah satu isinya adalah menutup kawasan obyek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten selama akhir pekan Sabtu-Minggu hingga tanggal 28 Juni 2021.
Sejumlah pedagang di kawasan obyek wisata mengaku sangat kecewa dengan keputusan dari bupati yang melakukan penutupan. Keputusan yang terkesan mendadak tersebut membuat mereka berpotensi merugi, apalagi mereka yang terlanjur menerima bookingan.
Pengusaha rumah makan dan catering Pantai Parangtritis, Amin mengatakan para pelaku pariwisata dari pantai Parangtritis merasa sangat kecewa. Mereka merasa tidak pernah diajak berkomunikasi terlebih dahulu ketika pemerintah akan mengambil keputusan.
Penutupan ini tentu membuatnya rugi besar karena kebetulan untuk akhir pekan ini, iamenerima pesanan 600 pax untuk wisatawan luar daerah. Dengan penutupan tersebut tentu nanti wisatawan tidak bisa datang ke pantai Parangtritis.
"Saya sebagai pengusaha restoran dan catering tentu sudah berbelanja. Karena wisatawan tidak datang ya saya rugi,"keluhnya, Jumat (18/6/2021).
Amin memang menyadari bahwa untuk kasus covid-19 di wilayah kabupaten Bantul belakangan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan menurut informasi yang ia terima, rumah sakit di Bantul sudah penuh sehingga perlu dikendalikan.
Kendati demikian, para pedagang sangat menyayangkan keputusan bupati untuk menutup kawasan obyek wisata seperti Pantai Parangtritis. Apalagi penutupan tersebut dilaksanakan setiap akhir pekan, di mana ketika akhir pekan jumlah pengunjung cukup banyak.
Menurutnya, pemerintah harusnya memberikan kebijakan lain berkaitan dengan pengendalian Covid-19. Pasalnya meskipun saat ini kasus Covid-19 menunjukkan jumlah yang banyak, namun kasus di Bantul ini tidak berasal dari wisata apalagi dari wisata pantai.
" kan ironis sekali tiba-tiba Pak Bupati kok menutup dengan mendadak. Lha kami pedagang ya rugi banyak to,"keluhnya.
Baca Juga: Pemberlakukan Pembelajaran Tatap Muka di Bantul Tunggu Kasus Covid-19 Mereda
Terpisah, pemilik Pondok Makan 2 ABF Pantai Goa Cemara Wahadi mengaku juga kecewa dengan pemerintah yang akan melakukan penutupan obyek wisata selama akhir pekan. Kendati kecewa namun ia mengaku sedikit menerima alasan pemerintah demi keselematan yang lebih besar.
"Saya kecewa tetapi saya yakin tindakan pemerintah ada baiknya. Toh nanti sehabis covid-19 pasti akan ramai lagi. Jadi intinya bersabar," tuturnya.
Kontributor : Julianto
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon