SuaraJogja.id - Pemerintah pusat berencana untuk menarik rem darurat dengan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pada 3 Juli mendatang. Wacana tersebut muncul lantaran melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia.
Tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY menggelar rapat virtual pada Selasa (29/6/2021). Rapat itu dipimping oleh Rapat dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menyikapi wacana PPKM darurat, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjelaskan PPKM darurat yang disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyangkut kondisi kabupaten dan kota di DIY. Untuk itu, jajarannya akan mempelajari terlebih dahulu poin-poin yang ada dalam PPKM darurat.
"Nanti akan dipelajari dan dikaji lebih lanjut," kata dia, Rabu (30/6/2021).
Bila dalam PPKM darurat disebutkan semua destinasi diwajibkan tutup, lanjutnya, Pemkab Bantul akan mematuhi anjuran tersebut.
"Kalau tempat wisata disuruh tutup ya pasti kami tutup," tegasnya.
Menurutnya, apabila PPKM darurat dari pemerintah sudah dijabarkan ke dalam Instruksi Gubernur (Ingub) maka harus dipatuhi.
"Harus tunduk dengan Ingub karena sifatnya berada di atas instruksi bupati (Inbup)," ucap politisi PKB itu.
Tempat wisata akan ditutup
Baca Juga: Pelaku Wisata Pantai Selatan Divaksin, Pemkab Bantul Tak Mau Buru-Buru Buka Objek Wisata
Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengimbau pelaku wisata yang ada di sepanjang Pantai Selatan untuk tidak kulakan barang terlalu banyak. Mengingat apabila PPKM darurat diberlakukan, tempat wisata akan ditutup.
"Kalau PPKM darurat benar-benar diterapkan banyak aktivitas yang berkaitan dengan mobilitas masyarakat akan dibatasi," katanya.
Selain itu, pihaknya akan memperhatikan perkembangan situasi Covid-19 di Bantul. Salah satunya berkonsultasi dengan lurah, camat, dan pelaku wisata soal pembukaan objek wisata.
"Kami juga harus bertanya dengan mereka apakah memungkinkan membuka objek wisata di tengah lonjakan kasus Covid-19 seperti ini," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Daftar Calon Daerah Kena PPKM Darurat COVID-19, Karawang Masuk List karena Zona Merah
-
PPKM Darurat Bakal Diterapkan di Bandung Raya dan Daerah Zona Merah di Jabar
-
Depok Masuk Daftar Daerah Terapkan PPKM Darurat COVID-19, RT RW Akan Lockdown
-
Kasus Covid-19 Menggila, Pemerintah Pusat Terapkan PPKM Darurat, Ganjar: Jateng Siap
-
Kasus Covid Menggila, Pemerintah Siap Tarik Tuas Rem PPKM Darurat
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?