Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 04 Juli 2021 | 18:52 WIB
ilustrasi tabung oksigen, masker oksigen. (Dok. Envato)

SuaraJogja.id - RSUP Dr Sardjito memberi penjelasan, menyoal adanya kelangkaan oksigen di rumah sakit (RS) tersebut, yang dikabarkan berujung pada meninggalnya pasien Covid-19.

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengatakan, terkait pemberitaan yang menyebutkan 63 pasien meninggal, maka dijelaskan lebih lanjut bahwa jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak Sabtu (3/7/2021) pagi sampai Minggu (4/7/2021) pagi.

"Dan tidak hanya pasien yang menggunakan oksigen atau Covid saja yang meninggal. Sedangkan yang meninggal setelah oksigen central habis pukul 20.00 WIB, maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien," kata dia, Minggu (4/7/2021).

Pasien dalam jumlah tersebut bukan hanya pasien Covid yang harus dengan bantuan oksigen, tetapi terdapat pasien lainnya pula. Pasien-pasien yang memerlukan bantuan oksigen tetap tersuplai dengan oksigen tabung.

Baca Juga: Lowongan Relawan RSUP Sardjito Pasca Krisis Oksigen, Butuh Donasi dan Tenaga!

"Sehingga tidak benar jika meninggal tanpa dapat bantuan oksigen, tetapi proses meninggalnya karena kondisi
klinisnya yang memburuk," tegas Rukmono.

Sementara terkait dengan kelangkaan oksigen, ia menyatakan bahwa menipisnya persediaan oksigen di Sardjito berkait erat dengan kondisi pandemi Covid-19, yang saat ini memunculkan banyak pasien dirawat di RS, termasuk Sardjito.

Sejak jauh hari pihaknya telah melakukan upaya-upaya antisipasi. Salah satunya sejak 29 Juni 2021, RSUP Dr Sardjito telah berkoordinasi dengan supplier oksigen untuk mendapatkan pasokan oksigen liquid (cair) secara rutin untuk memenuhi kebutuhan dan tambahan bila terjadi eskalasi pasien.

Kemudian pada Sabtu (3/7/2021) pagi, kala oksigen cair mulai menipis, maka telah dilakukan berbagai koordinasi dan persiapan, termasuk pertemuan lanjutan untuk memastikan kecukupan persediaan oksigen cair dengan penyedia.

"Mengingat kebutuhan oksigen dan jumlah pasien yang makin banyak di RSUP Dr Sardjito berakibat menipisnya persediaan, baik untuk oksigen central berupa Liquid maupun oksigen tabung," urainya.

Baca Juga: Penambahan Covid-19 di DIY Tembus 1.615 Kasus, Diprediksi Belum Puncak Penularan

Atas situasi tersebut, serta ditambah dengan masuknya pasien secara bersamaan pada Jumat (2/7/2021), maka kebutuhan oksigen makin meningkat sehingga menyebabkan persediaan makin menipis.

Upaya yang dilakukan RSUP Dr Sardjito yaitu dengan mengatur ulang semua penggunaan oksigen yang dipakai pasien, serta mengirimkan surat permohonan dukungan kepada Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur, BPBD, Dinas Kesehatan, Persi DIY dan Dewan Pengawas.

"Intinya melaporkan bahwa Direktur RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, untuk mendapatkan pasokan oksigen liquid dari penyedia maupun tempat lain. Namun sampai pukul 15.00 WIB, RS masih mengalami kendala," ungkapnya.

Selain itu, pasokan oksigen cair diperkirakan paling cepat sampai ke Sardjito Yogyakarta pada Minggu (4/7/2021) pukul 12.00 WIB.

Dilaporkan pula persediaan oksigen liquid sentral di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta akan mengalami penurunan pada Sabtu (3/7/2021) mulai pukul 16.00 WIB, sampai dengan kehabisan persediaan oksigen liquid yang diperkirakan pada pukul 18.00 WIB.

"Pada kenyataannya oksigen liquid central habis pada sekitar pukul 20.00 WIB. Dari kondisi tersebut, setelah oksigen liquid central habis, perawatan pasien beralih menggunakan oksigen-oksigen tabung atau oksigen cadangan yang ada, termasuk
mendapat pinjaman dari RS Akademik UGM dan RSGM /FKG UGM serta Polda DIY," tambahnya.

Load More