Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Selasa, 06 Juli 2021 | 09:29 WIB
Salah satu shelter isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sleman yakni Rusunawa Universitas Islam Indonesia (UII). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

"Setiap kamar cuma diisi satu orang. Selama di sini juga diberi obat supaya cepat sembuh," ujarnya. 

Cerita lain diungkapkan Una Humaiyah. Karyawan swasta di Jogja ini sudah tiga hari menjalani isolasi mandiri di kos akibat terpapar Covid-19. 

Ia mengaku sejak dua hari lalu berusaha mencari ruang isolasi mandiri di luar kosnya, tetapi mengalami kesulitan. 

Dari sebanyak 7 shelter yang dihubungi tak satupun yang bisa diakses. Semuanya penuh. 

Baca Juga: Antisipasi Kerumunan, Pemkot Jogja Matikan Lampu Taman Malioboro

"Kemarin di Kota Jogja sudah kontak 4 shelter penuh semua, kemudian cari yang di Bantul juga sama. Kalaupun mau masih masih masuk waiting list hingga 13 orang. Dari pihak puskesmas juga sampai saat ini urung memberi kabar karena memang semuanya kondisinya penuh," terangnya. 

Untuk memastikan kondisi tersebut, tim SuaraJogja.id sempat mengecek sejumlah narahubung shelter di DIY yang dibagikan akun Humas DIY di akun Twitternya. 

Dari 9 shelter yang dihubungi pada MInggu (4/7/2021) baik di Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul, mereka menyatakan dalam kondisi penuh. 

"Shelter per hari ini sudah penuh. Kalau waiting list ada 13 orang," terang narahubung di Shelter Wisma UMY.

Sementara itu, Dinkes DIY mengakui shelter menjadi salah satu kebutuhan krusial saat ini, mengingat tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY yang sudah mencapai 95 persen.

Baca Juga: RS Pratama Jogja Bakal Jadi Rumah Sakit Rujukan Covid-19, tapi Tunggu Ini Dulu

Untuk mengatasi hal tersebut, Kepala Dinkes DIY Pambajun Setyaningastutie berencana untuk memperbanyak shelter terutama di Kabupaten/Kota.

Pemanfaatan shelter ini jadi salah satu solusi yang riil dalam mengatasi tingginya jumlah pasien COVID-19.

"Saya tidak bisa membayangkan [kebutuhan sdm dan sarana] untuk membangun satu rumah khusus covid-19. Saya rasa di shelter-shelter yang sesuai pedoman[penanganan pasien covid-19] bisa teratasi," ujarnya.

Load More