Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 13 Juli 2021 | 20:08 WIB
Seorang Kusir Andong nampak menunggu pelanggan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (10/6/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Padahal kita pelestari budaya kendaraan tradisional berupa andong ini mendukung pariwisata Kota Yogyakarta. Kita baru mendapat insentif dari bantuan presiden lewat Kapolri, lewat Kakorlantas Polri Rp1,8 juta. Tapi ya sudah setahun lalu," ungkapnya.

Selain itu, disampaikan Purwanto, paguyuban kusir andong harus terus bersabar dan meminta bantuan kepada pemerintah. Termasuk salah satunya ke Dinas Perhubungan DIY hingga ke sejumlah pihak swasta yang turut memberi bantuan.

"Sama Kanjeng Gusti Pakualam dikasih sembako dan beras sudah dua kali ini. IPDN juga ngasih," tuturnya.

Purwanto mengaku juga pernah meminta bantuan insentif kepada Dinas Pariwisata DIY. Sayangnya, berdasarkan data 474 orang dari paguyuban kusir andong yang diajukan hanya sebanyak 200 orang saja yang lolos.

Baca Juga: Naik 1000 Kasus, Kasus Covid-19 di DIY Hari Ini Pecah Rekor 2731 Kasus

"Itu pun dikasih ke Polsek masing-masing alamat yang tertera per KTP. Kita nyari bingung, banyak yang nggak kesampaian," ujarnya.

Saat ini Purwanto dan ratusan kusir andong di DIY hanya bisa terus berharap uluran tangan dari pemerintah. Agar dapat memperhatikan nasib para kusir yang juga sebagai pelaku wisata di Yogyakarta.

"Ya kami memohon pemerintah ikut memperhatikan kami ini dan semoga pandemi ini cepat selesai dan berlalu agar bisa kembali normal. Kita berkehidupan seperti biasa ada wisatawan datang ke Jogja yang menjadikan roda perekonomian berjalan lagi," harapnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo mengatakan pihaknya sudah menyalurkan bantuan dari Kementerian Pariwisata-Polri kepada para kusir andong pada 2020 lalu. Dalam bantuan ini juga sudah termasuk insentif dari pemerintah provinsi.

Memang mekanisme penyaluran dari bantuan itu berasal dari provinsi menuju ke polres lalu diserahkan ke polsek.

Baca Juga: Angka Kematian COVID-19 Tinggi, Pemda DIY Diminta Jamin Nasib Petugas Pemulasaran

"Waktu itu mekanismenya seperti itu dan diantar door to door. Jumlah tepatnya saya lupa, tapi kalau nggak salah ada 400 kusir waktu itu sasaran," klaim Singgih.

Saat ini, kata Singgih, pihaknya juga tengah melakukan pendataan dan verifikasi ulang untuk pemberian bantuan selanjutnya bagi para kusir andong. Rencananya insentif mendatang ini akan diberikan berbarengan dengan bantuan sosial saat pelaksanaan PPKM darurat.

"Ya doakan tidak terlalu lama lagi. Jadi Pemerintah Pusat juga sudah memberikan rambu-rambunya. Tentu kita juga segera kemudian apa kebijakan provinsi akan kita laksanakan," tandasnya.

Load More