SuaraJogja.id - Program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah disambut antusias tinggi di Jogja. Hal itu terlihat dari antrean yang terjadi di sejumlah fasilitas kesehatan khususnya yang melayani vaksinasi.
Terbaru diketahui antrean masyarakat yang hendak vaksin terjadi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Demi mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, banyak warga yang rela antre sejak dini hari.
Salah satu warga yang ikut mengantre vaksin di RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Wawan (25) menceritakan pengalamannya yang harus ekstra sabar untuk bisa mendapat suntikan vaksin Covid-19.
Dikatakan Wawan, sudah sejak Jumat (9/7/2021) ia mendaftar vaksinasi Covid-19 melalui sistem online. Ternyata berdasarkan informasi yang didapatkan, ia masih harus mengambil nomor antrean di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
Baca Juga: Terhimpit di Tengah Pandemi, Kusir Andong di Jogja Terpaksa Jual Kuda untuk Bertahan Hidup
"Hari Jumat sore saya daftar via online dan informasi yang saya dapat ternyata harus mengambil nomor antrian di faskes terdekat. Saya nyoba di PKU Kota [Yogyakarta]," kata Wawan saat dihubungi awak media, Rabu (14/7/2021).
Mendapat infomasi itu, Wawan memutuskan untuk datang ke PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta pada Sabtu (10/7/2021) pagi. Namun ternyata kuota vaksin saat itu sudah dinyatakan penuh oleh petugas.
"Saya datang hari Sabtu (10/7/2021) pagi ternyata antrean sudah dari dini hari dan kuota full," tuturnya.
Wawan yang belum mendapat nomor antrean itu harus rela pulang dengan tangan hampa. Masih penasaran tentang informasi yang menyebutkan bahwa antrean vaksin sudah dimulai sejak dini hari dia kembali berangkat untuk membuktikan sendiri.
Tepatnya Selasa (13/7/2021), Wawan membuktikan dengan berangkat ke RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta pada pukul 00.30 WIB dini hari. Ia yang sampai pada di lokasi pada pukul 01.00 WIB dini hari mendapati antrean sudah mengular.
Baca Juga: Bangunan SD Disiapkan Jadi Shelter Covid-19, Wawali Kota Jogja: Itu untuk Orang yang Sehat
"Dua kali saya datang, yang pertama hari Sabtu (10/7/2021). Saya datang jam 04.30 WIB pagi sampai lokasi. Kondisi juga gerimis. Yang kedua saya datang Selasa dini hari jam 00.30 WIB dari rumah. Sampai di lokasi sudah terjadi penumpukan seperti itu," urainya.
Disebutkan Wawan, dari pihak rumah sakit saat itu hanya memberi arahan akan dibuka sebentar lagi. Khusus KTP luar DIY hanya diberi kuota 50 orang dan sisanya merupakan KTP DIY.
Wawan yang telah mengantre sejak dini hari pada kedatangannya yang kedua pun harus menunggu selama beberapa jam. Penantian itu pun akhirnya mulai menemui titik terang sekitar pukul 04.00 WIB pagi.
Saat itu, dikatakan Wawan, pengumpulan KTP dari warga yang berasal dari luar DIY mulai dilakukan. Kemudian setelah pengumpulan KTP dari luar DIY langsung dilanjutkan pengumpulan KTP warga asli DIY.
"Saya KTP DIY. Jam 05.00 WIB pagi saya baru bisa mengumpulkan KTP itu pun harus berdesakan dengan orang banyak. Setelah itu baru proses pemanggilan satu persatu sama petugas RS," ungkapnya.
Setelah antre sejak dini hari hingga pagi akhirnya Wawan bisa mendapatkan nomor antrian untuk vaksinasi tersebut. Namun ternyata nomor antrean vaksin itu bukan untuk digunakan pada hari itu tetapi keesokan harinya.
"Iya Selasa (13/7/2021) antre dari dini hari sampai jam 05.00 WIB pagi baru dapet nomor antrean. Nomer antrean digunakan hari ini Rabu (14/7/2021). Jadi yang antre Selasa dinihari, Rabu lagi baru divaksin," ucapnya.
Penantian dan perjuangan Wawan untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama akhirnya berbuah manis pada Rabu (14/7/2021) hari ini.
"Saat ini sudah vaksin tadi jam 10.00 WIB pagi. Proses antre vaksin lumayan longgar," imbuhnya.
Wawan mengaku memang sudah memiliki niat sejak awal untuk vaksin. Namun akibat antrean yang penuh di berbagai penyedia layanan vaksinasi maka ia rela untuk mengantre.
Wawan yang merupakan warga Nitikan, Yogyakarta itu bahkan telah mencoba di sejumlah tempat lainnya sebelum akhirnya memutuskan memilih PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
Tetapi selain kuota yang selalu penuh, kata Wawan, sebelumnya vaksinasi itu didahulukan untuk warga lansia dan pra lansia.
"Memang sudah ada niatan untuk vaksin. Tapi dimana-mana antrean penuh. Ya saya rela antre untuk diri saya sendiri," tegasnya.
Menurutnya vaksinasi Covid-19 memang perlu untuk dilakukan di masa pandemi yang belum juga usai ini. Selain untuk menjaga kesehatan diri sendiri, Wawan juga memikirkan orang tuanya di rumah.
Wawan yang bekerja sebagai driver di salah satu perusahaan di Jogja itu mau tidak mau harus bekerja keluar rumah. Pasalnya jika tidak bekerja ia tidak bisa mendapat penghasilan.
"Terutama untuk kesehatan diri sendiri mas. Keduanya biar keluarga di rumah enggak cemas saya kerja tiap hari takutnya bawa virus. Orang tua sudah vaksin duluan karena masuk pra lansia. Setidaknya mulai dari diri sendiri," ujarnya.
Berdasarkan pengalamannya mencari vaksin Covid-19 tersebut, Wawan menilai pelayanan vaksinasi itu terkesan tidak berjalan efektif dan efisien. Seharusnya warga yang sudah mendaftar melalui online tidak perlu lagi untuk mengambil nomor antrean.
"Saran dari kami warga. Kita buka online dan setelah daftar kita memasukan NIK dan Nomer HP. Seharunya di situ sudah bisa dilakukan screening, kemudian dari pihak pemerintah atau faskes yang ditunjuk kirim sms atau pemberitahuan lewat email atau WA ke orang yang sudah isi data. Dan ditunjukan nomer antrean dan faskes yang akan melayani kita vaksin. Bukan malah udah daftar, masih harus antre ngumpulin KTP screening lagi baru dapet nomer antrean," pungkasnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, salah satu warga yang ber-KTP luar DIY, Tepi (26) mengaku juga masih kesulitan untuk mencari tempat vaksinasi Covid-19. Ia sudah mencoba untuk mendaftar melalui online namun selalu gagal.
"Iya beberapa kali udah coba daftar online cuma kayaknya masih selalu penuh tadi terus nggak bisa lanjut," ujar Tepi.
Ia menyampaikan sudah juga mencoba untuk datang ke sejumlah faskes yang melayani vaksinasi. Namun kuota yang disediakan selalu terpenuhi.
Saat ini, perempuan asal Purwokerto itu masih terus mencari tempat atau faskes yang bisa melayani vaksinasi. Tidak menutup kemungkinan ia akan ikut antre demi mendapatkan vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat.
"Ini masih cari info-info terus. Ya nanti kalau kepepet nggak dapat-dapat paling ya ikut antre sih," tandasnya.
Berita Terkait
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Prediksi Besaran Upah Minimum Jogja 2025 dan Tanggal Penetapannya
-
Night Drive Maut Mahasiswa di Jogja, Dari Buka Celana Sampai Berakhir di Penjara
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Arjuna Apartment Dukung Ngayogjazz, Sinergikan Budaya Lokal dan Modernitas
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025