SuaraJogja.id - SDN 3 Siraman, yang berada di Jl Siraman - Pulutan, Pedukuhan Besari RT 03 RW 04, Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, diobrak-abrik maling. Tetesan darah mengering nampak bercecer di lantai diduga dari luka yang dialami pelaku usai merusak kaca jendela SD tersebut.
Kapolsek Wonosari, AKP Mugiman menuturkan, aksi pencurian tersebut diketahui Minggu (18/7/2021) sekitar pukul 09.30 WIB. Pagi tadi, saat Yuli Fitriana (41), warga Besari, masuk ke kompleks SD tersebut. Yuli berniat membersihkan ruangan di SD tersebut.
"Ibu Yuli itu cleaning service SD sini," ujar Mugiman, Minggu.
Minggu pagi, Yuli bermaksud akan membersihkan sekolah. Namun saat akan memasuki ruangan guru, yang berada di sebelah barat, Yuli melihat pintu di ruangan guru terbuka dan gembok di pintu tersebut sudah tidak ada.
Baca Juga: Temani Istrinya Isolasi di RS karena Positif Covid-19, Pria 'Telantar' Selama 10 Hari
Setelah masuk, Yuli melihat ruangan tersebut sudah acak-acakan. Sebagian besar laci meja dan laci lemari sudah terbuka. Kemudian Yuli memberitahukan kejadian tersebut kepada Guru guru SD dan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Pihak Kepolisian.
"Mendapat laporan kami langsung melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara)," ujar Mugiman.
Dari olah TKP tersebut, polisi menduga pelaku masuk ke ruang guru dengan cara memecah kaca jendela dan membuka kancing jendela. Terlihat di lokasi kejadian tercecer darah pelaku yang diduga mengalami luka terkena kaca.
Pelaku berhasil mengambil 3 unit laptop dan 3 buah thermo gun baru. Atas kejadian tersebut, pihak SDN 3 Siraman mengalami kerugian belasan juta rupiah. Polisi berusaha melakukan penyelidikan namun sedikit kesulitan karena tidak ada rekaman CCTV.
"Rekaman CCTV nihil," terangnya.
Baca Juga: Kalurahan Tak Diberi APD, Belasan Relawan Covid dan Bamuskal Nglipar Mengundurkan Diri
Kanit Reskrim Polsek Wonosari, Iptu Sofyan menambahkan, berdasarkan olah TKP nampaknya pelaku diduga pelaku hafal lokasi. Terlihat dengan cara masuk merusak jendela ruang kelas sebelah timur, setelah masuk ruangan kelas keluar lagi dan masuk ke ruangan Guru dengan cara merusak gembok pintu.
"Usai mengambil barang berupa lapptop yang ada di ruangan tersebut, kemudian diduga pelaku keluar melalui pintu belakang dengan cara merusak gembok pintu belakang," terangnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Temani Istrinya Isolasi di RS karena Positif Covid-19, Pria 'Telantar' Selama 10 Hari
-
Kalurahan Tak Diberi APD, Belasan Relawan Covid dan Bamuskal Nglipar Mengundurkan Diri
-
Acara Hajatan di Nglipar Gunungkidul Mendadak Bubar Setelah Empunya Positif Covid-19
-
Siasat RS di Gunungkidul Atasi Krisis Oksigen, Pinjam RS Lain dan Efisiensi Penggunaan
-
Cerita Satgas Covid-19 di Gunungkidul Kesulitan Cari Oksigen, Terpaksa Pinjam Bengkel Las
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK