SuaraJogja.id - Rumah Pembinaan Carolus Borromeus (RPCB) Syantikara siap untuk dijadikan selter Covid-19. Nantinya Selter Syantikara ini dapat digunakan untuk menampung pasien-pasien terpapar Covid-19 yang kesulitan mendapatkan tempat untuk isolasi mandiri.
Bidang Kesekretariatan Selter Syantikara Sr Birgitta Diah Juliati, CB menceritakan bahwa Selter Syantikara ini lahir atas keprihatinan dari Bapak Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS), Mgr Robertus Rubiyatmoko. Dia resah dengan merebaknya sebaran kasus Covid-19 diberbagai wilayah.
Belum lagi dengan rumah sakit serta pelayanan kesehatan yang kewalahan dalam memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19. Tidak sedikit pasien yang lantas kesulitan mendapatkan akses dalam pelayanan kesehatan akibat cepatnya kasus penularan itu di masyarakat.
"Mgr Robertus Rubiyatmoko mengajak para pimpinan Kongregasi dan Tarekat di KAS untuk menanggapi keprihatinan ini. Sr Yustiana, CB sebagai Provinsial Kongregasi CB segera bertindak dan memutuskan Rumah Pembinaan Carolus Borromeus (RPCB) Syantikara dijadikan Selter untuk menampung pasien-pasien yang kesulitan mendapatkan tempat untuk isolasi mandiri maupun mereka yang seharusnya dirawat di rumah sakit," kata Birgitta dalam keterangannya, Selasa (20/7/2021).
Baca Juga: Nomor Call Center Bantuan Sembako untuk Warga Bandar Lampung yang Jalani Isoman
Selanjutnya, Sr Yustiana, CB kemudian menggandeng Pimpinan Yayasan Panti Rapih (YPR), Ambrosius Koesmargono serta Pimpinan Yayasan Syantikara (YS) P. Didit Krisnadewara dan Sr. Krispiani Sukarwati, CB untuk mewujudkan harapan tersebut.
Birgitta mengatakan bersama dengan para Pimpinan Unit Karya RS di bawah naungan Yayasan Panti Rapih lantas dibentuklah sebuah panitia.
Sejumlah nama mengisi kepanitian tersebut, mulai dari Dirut RS Panti Rapih, Triputro Nugroho sebagai ketua I dan Dir. RS Panti Rini, Y. Agus Wijanarko sebagai ketua II.
"Selanjutnya para suster CB dan para pimpinan unit karya YPR dan YS segera bertindak dan menyiapkan RPCB Syantikara sebagai Selter untuk isolasi mandiri," ucapnya.
Disebutkan Birgitta, tujuan dari Selter Syantikara sendiri adalah untuk memisahkan warga yang sehat dan yang sakit sekaligus turut mengurangi beban rumah sakit dan anggaran negara. Pihaknya mengutamakan kepada tenaga kesehatan yang memerlukan tempat isolasi mandiri dalam lingkung jejaring Rumah Sakit CB di DIY.
Baca Juga: Bantu Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri, Pemkot Malang Siapkan 100 Tabung Oksigen
Ditambah juga dengan masyarakat sekitar yang memiliki keterbatasan baik secara fasilitas, sarana atau prasarana untuk isolasi mandiri di rumah. Begitu pula dengan masyarakat dengan keterbatasan sosial ekonomi dan yang berkesesakan hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital