SuaraJogja.id - Kebijakan PPKM Darurat Jawa dan Bali yang dimulai pada 3 hingga 20 Juli 2021 ditetapkan pemerintah untuk terus menekan tingkat mobilitas masyarakat. Meski diklaim sudah berhasil menurunkan tingkat mobilitas masyarakat di tempat-tempat umum ternyata mobilitas di wilayah perkampungan justru meningkat.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Yogyakarta menyebut masih menemukan mobilitas masyarakat yang cukup tinggi di wilayah perkampungan di masa PPKM Darurat kali ini.
"Mobilitas warga ini yang masih terlihat di kampung-kampung ya karena saya kira kalau yang di luar ini sekitar jam 20.00 wIBsudah close semua dan jalan mulai disekat semua. Nah yang di kampung ini yang terlihat mobilitasnya cukup tinggi," kata Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Agus Winarto kepada awak media, Selasa (20/7/2021).
Kendati begitu, Agus mengatakan bahwa mobilitas sebagian besar masyarakat di wilayah perkampungan itu memang bagian dari pekerjaan yang mereka lakukan, sehingga tidak bisa serta merta dihentikan begitu saja.
"Mereka [masyarakat di kampung yang melakukan mobilitas] itu melakukan usaha juga. Misalnya mengantar gas, air mineral dan lain sebagainya. Ya mobilitas itu masih jalan," ucapnya.
Selain itu, Agus menyebut warga di perkampungan justru juga diketahui secara rutin mengadakan penyemprotan disinfektan. Gunanya untuk tetap menjaga lingkungannya steril dan tetap aman dari paparan virus Covid-19.
Mengenai langkah yang akan dilakukan pihaknya untuk terus menekan mobilitas warga di wilayah perkampungan, kata Agus, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Kemantren, di samping juga tetap mengimbau masyarakat untuk menghindari mobilitas yang tidak mendesak.
"Melalui Kemantren kami sampaikan dari hasil evaluasi untuk hindari mobilitas yang sangat-sangat tidak perlu. Walaupun memang tidak akan sepenuhnya mobilitas itu berhenti. Misal adzan nanti takmir saja dan lain sebagainya," tuturnya.
Senada, Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan, mobilitas masyarakat di perkampungan meningkat sebanyak 19 persen. Ditengarai kenaikan itu merupakan dampak secara tidak langsung dari pembatasan mobilitas yang diterapkan di tempat-tempat umum.
Baca Juga: Jika PPKM Darurat Diperpanjang, PHRI DIY: Makin Berat Bernapas, Sudah Kritis
"Memang ada peningkatan. Semua mengurangi mobilitas di tempat umum, pusat perbelanjaan tetapi di lingkungan [perkampungan] perumahan meningkat 19 persen,” kata Noviar.
Noviar menuturkan data peningkatan mobilitas itu dapat diamati dari Google Traffic hingga Facebook Mobility. Pemantauan juga terus dilakukan baik oleh Pemda DIY maupun pemerintah pusat.
Menurutnya, selain pembatasan di tempat umum meningkatnya mobilitas di perkampungan itu akibat banyaknya warga yang diminta untuk melakukan Work From Home (WFH). Ditambah pula anak-anak yang belum bersekolah secara luring atau tatap muka.
“Disinyalir memang karena tidak bekerja atau tinggal di rumah [WFH]. Lalu ada anak-anak sekolahnya yang masih daring,” ungkapnya.
Namun meskipun terjadi peningkatan pada mobilitas masyarakat di wilayah perkampungan, kata Noviar, jika dilihat secara umum di mobilitas masyarakat sudah menurun hingga 21,5 persen.
"Untuk mobilitas umum kita sudah berada berkisar 21,5 persen rata-rata penurunan mobilitas di DIY," tandasnya.
Berita Terkait
-
Jika PPKM Darurat Diperpanjang, PHRI DIY: Makin Berat Bernapas, Sudah Kritis
-
Top 5 SuaraJogja: Raffi Ahmad Beli Sapi Kurban Wonosari, Kekayaan Eks Satpol PP Mardani
-
Kecewa dengan PPKM Darurat, Pedagang Jogja Minta Gubernur Berikan Jatah Hidup Tunai
-
Semangat Kebersamaan, 70 Hotel di Yogyakarta Kembali Nyalakan Lampu Berbentuk Hati
-
Hasil PPKM Darurat Dinilai Tak Optimal, KSPSI DIY: Pemerintah Harus Berani Lockdown
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Keracunan Makanan Siswa Sleman: Semua Pasien Pulang, Tapi Investigasi Terus Berlanjut!
-
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Buku 'Jokowi's White Paper': Dari IPK Jokowi hingga Kajian Forensik
-
Soft Launching Buku Roy Suryo dkk di UGM 'Diganggu', AC dan Lampu Dipadamkan
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street