SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum teramati kembali guguran awan panas namun luncuran lava masih terus berlangsung.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Kamis (22/7/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati sejumlah guguran lava.
Guguran itu tidak hanya mengarah ke barat daya saja melainkan juga menuju ke arah tenggara. Hal ini disebabkan dua kubah lava Gunung Merapi yang juga masih bertumbuh.
"Teramati 10 kali guguran lava pijar ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1300 meter dan ke tenggara 11 kali dengan jarak luncur 1000 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/7/2021).
Dalam periode pengamatan visual gunung terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
Sejumlah kegempaan juga terpantau terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode enam jam ini. Mulai dari kegempaan guguran sebanyak 59 kali, hembusan sejumlah 3 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 58 kali dan vulkanik dangkal sebanyak 9 kali.
Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Rabu (21/7/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB. Masih tidak teramati ada awan panas guguran yang muncul.
Aktivitas Merapi pada periode 24 jam itu juga masih sama dengan guguran lava serta kegempaan yang terjadi. Dalam periode itu jarak luncur maksimal tercatat lebih jauh dibanding periode pengamatan terbaru.
"Teramati 19 kali guguran lava pijar ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1500 meter dan 5 kali ke tenggara dengan jarak luncur 1200 meter," tuturnya.
Baca Juga: Sapi Kurban Presiden Jokowi Namanya Ipin, Pernah Menang Kontes di Sulawesi Tenggara
Asap kawah juga sempat teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah.
Untuk kegempaan sendiri masih didominasi kegempaan guguran sejumlah yang mencapi 226 kali, lalu ada hembusan 15 kali, serta hybrid atau fase banyak sejumlah 110 kali dan vulkanik dangkal sejumlah 10 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.
Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Berita Terkait
-
Update Merapi, 11 Kali Luncurkan Lava ke Tenggara dan Barat Daya Jarak Maksimal 1,5 Km
-
Deformasi Gunung Merapi Mengalami Pemendekan Jarak Sebesar 8 cm perhari.
-
Update Merapi, Guguran Lava Sempat Mengarah ke Barat Laut Maksimal 700 Meter
-
Viral, Juara Puteri Indonesia Papua Barat Tegur Pemuda Main Petasan di Wisata Merapi
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu