Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 28 Juli 2021 | 21:05 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

"Jam 21.00 WIB kondisi drop. Malam itu sebenarnya RSLKC Bambanglipuro hendak menjemputnya,"ujar dia.

Namun kondisi Mj terlanjur memburuk hingga mereka terpaksa mengantarnya ke RSLKC. Saat itu, karena ketiadaan ambulans hingga akhirnya Tim Satgas Kalurahan membawa yang bersangkutan dengan mobil operasional Puskesmas yaitu mobil tenaga medis tanpa peralatan.

"Mobilnya itu di tengah juga ada kursi joknya,"kata dia.

Hingga sampailah ke RSLKC dan disambut tenaga medis di rumah sakit tersebut dengan membawa kursi roda. MJ lantas menduduki kursi roda tersebut dan dibawa ke lobi rumah sakit. Namun beberapa saat kemudian Mj meminta anggota Satgas Kalurahan yang mengantar untuk mengambil tasnya yang tertinggal di mobil.

Baca Juga: Bangun RS Tipe D untuk Tangani Covid-19, Bantul Siapkan Lahan Seluas 2.200 Meter

Relawan yang mengantarkannya tersebut langsung mengambil tas dan setelah kembali mendapati Mj sudah lemas di kursi roda. Mjpun akhirnya meninggal dunia dengan posisi terduduk di kursi roda di lobi rumah sakit. 

"Sayapun marah lagi sama pihak pengelola rusunawa yang abai dengan kondisi pak Mj. Baru setelah pak Mj meninggal mereka mulai melakukan pengetatan. Gofood juga dibatasi sampai pintu. Saya prihatin dengan pengelola,"keluhnya.

Saat  berusaha melakukan konfirmasi ke kepala UPTD Rusunawa dan Permakaman DPUPR Bantul, Ari Mursukapti, pesan yang disampaikan ke nomor pribadinya belum dibaca dan direspon yang bersangkutan. Termasuk ke nomor pribadi Kepala Dinas PUPR Bantul, Bobot Arifianto juga belum direspon.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Sebanyak 40 Persen Pelaku Wisata di Bantul Absen Ikuti Vaksinasi di Hutan Pinus Mangunan

Load More