"Nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia di sana,"paparnya.
Kejadian serupa juga menimpa adik iparnya yang berusia 16 tahun. Sang adik ipar kondisinya juga mengalami pemburukan. Kemudian pihak rusunawa kembali menghubungi Satgas Kalurahan untuk meminta bantuan mencarikan rumah sakit dan akhirnya dikirim ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Adik iparnya meninggal dunia 5 hari setelah Al, suami ibu muda tersebut meninggal dunia. Ketiga orang ini dimakamkan di TPU Krapyak dengan melibatkan Satgas Covid-19 Kalurahan Panggungharjo.
Usai 3 penghuni Rusunawa meningggal dunia, Wahyudipun sempat marah-marah dengan pengelola rusunawa. Karena semenjak peristiwa meninggalnya ibu mertua dari keluarga kecil tersebut, pihak pengelola belum melakukan tindakan apapun.
Baca Juga: Bangun RS Tipe D untuk Tangani Covid-19, Bantul Siapkan Lahan Seluas 2.200 Meter
"Tidak ada rapid test, pengetatan ataupun pembatasan gerak penghuni atau orang luar yang masuk ke Rusunawa. Terjadi pembiaran begitu saja,"ujar dia.
Tim Satgas Kalurahan sebenarnya akan bertindak menutup sementara rusunawa tersebut atau melakukan lockdown, namun pihaknya merasa jika Rusunawa bukan kewenangan mereka melainkan kewenangan Kabupaten. Namun kekhawatiran mereka kembali terjadi.
Ayah mertua dari ibu muda ini, Mj juga mengalami pemburukan kondisinya. Pengelola rusunawa kembali menghubungi Satgas Kalurahan untuk meminta bantuan mencarikan rumah sakit. Hingga akhirnya berhasil membawa Mj ke Rumah Sakit Nur Hidayah.
"Pak Mj ini statusnya juga negatif covid19. Tetapi paru-parunya sudah penuh cairan, dan ternyata positif," terangnya.
Di RS Nur Hidayah Mj sebenarnya diminta untuk pulang karena rumah sakit tersebut tidak memiliki ruang rawat inap pasien covid-19. Pihaknya berusaha menegosiasi pihak rumah sakit agar Mj tetap dirawat di RS tersebut. Pihak RS menyetujuinya dengan catatan hanya 24 jam saja.
Baca Juga: Sebanyak 40 Persen Pelaku Wisata di Bantul Absen Ikuti Vaksinasi di Hutan Pinus Mangunan
Selama 24 jam tersebut, pihak Puskesmas Sewon belum mendapat keputusan mau dirawat di rumah sakit mana. Hingga akhirnya mereka membawa pulang ke Sewon. Wahyudi menolak jika Mj dibawa pulang ke Rusunawa hingga akhirnya ditempatkan di Shelter.
Berita Terkait
-
Hotma Sitompul Sempat Koma 40 Hari di Malaysia
-
Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
-
Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
-
Titiek Puspa Tiada, Kris Dayanti: Kami Akan Menjaga Estafetnya dengan Baik
-
Busana Putih di Acara Tahlilan 7 Harian Ternyata atas Permintaan Titiek Puspa
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan