SuaraJogja.id - Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau TRC BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri/isoman mencapai 698 jiwa, mulai 1 sampai 27 Juli 2021.
"Pasien yang meninggal dunia saat isoman di rumah mencapai 698 jiwa, sedangkan yang meninggal dunia di rumah sakit sebesar 1.983 jiwa," kata Wakil Komandan TRC BPBD DIY Indrayanto saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu (28/7/2021).
Indrayanto menyebutkan angka tersebut mengacu data akumulasi penanganan jenazah dengan protokol Covid-19 dari Posko Dukungan Operasi Penanganan Covid-19 DIY sejak awal Juli 2021.
Khusus untuk data pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat isoman, menurut dia, rata-rata sebanyak 30 sampai 40 laporan per hari.
"Laporan dari masyarakat. Biasanya ada warga yang positif kemudian meninggal dunia dan masyarakat tidak berani menyentuh, lalu mereka melapor ke kami untuk evakuasi dan pemulasaraan," ujar dia.
Jumlah pasien isoman yang meninggal dunia, kata dia, mengalami lonjakan jika dibandingkan data laporan pada Juni 2021. "Juni masih sekitar 100-an (meninggal isoman). Juni itu masih angka-angka merangkak menuju naik," kata dia.
Untuk menekan angka kematian pasien isoman tersebut, ia mendorong seluruh warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani isolasi secara terpusat di selter yang telah disediakan pemerintah daerah.
Ia menduga tingginya angka kematian pasien isoman tersebut disebabkan akses layanan kesehatan yang minim saat di rumah.
"Kami usulkan semua pasien isoman masuk selter untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Di selter layanan kesehatan, kontrol vitamin, gizi, permakanan sampai aktivitas yang membantu pasien secara psikologi bisa teragendakan dengan baik," tutur dia.
Baca Juga: Tinjau Posko Isoman di Jagakarsa, Anies: Perlu Ditopang Kebutuhan Pokok dan Obat
Selain mencegah kematian, menurut dia, isolasi di selter secara terpusat merupakan salah satu solusi efektif untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Kalau isoman siapa yang menjamin orang itu tidak keluyuran. Pak RT tidak mungkin juga memantau 24 jam. Apalagi kalau ada yang positif masih buka warung, positif masih ke pasar. Ini problem," katanya.
Untuk menekan kasus kematian pasien Covid-19 saat isolasi mandiri di rumah, BPBD DIY tengah meningkatkan kemampuan Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat desa hingga RT/RW melalui pendampingan.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan BPBD DIY Danang Samsurizal, program pendampingan melibatkan BPBD kabupaten/kota.
"Harapannya kita mampu mempercepat penanganan di hulu, jangan sampai kami menangani pasien yang sudah dalam kondisi memburuk saat hendak dirujuk ke rumah sakit," kata Danang.
Menurut dia, melalui penguatan itu, diharapkan personel satgas di tingkat desa hingga RT/RW mampu melakukan penanganan serta pendataan secara dini warga yang terkonfirmasi positif, termasuk mendorong mereka melakukan isolasi secara terpusat di selter yang telah disediakan pemerintah daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Paku Buwono XIII Wafat: Prosesi Pemakaman Raja di Imogiri Akan Digelar dengan Adat Sakral
-
Sleman Darurat Stunting: 4 Kecamatan Ini Jadi Sorotan Utama di 2025
-
3 Link Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Buruan Klaim DANA Kaget Sekarang
-
Dibalik Keindahan Batik Giriloyo: Ancaman Bahan Kimia dan Solusi Para Perempuan Pembatik
-
Target PAD Bantul di Ujung Mata: Strategi Jitu Siasati Pengurangan Dana Transfer Pusat Terungkap