Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 01 Agustus 2021 | 12:59 WIB
Waginem (70), warga Pedukuhan Banaran, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, kehilangan empat cicin emas miliknya karena digendam. - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

Sasarannya adalah ansia, dan modusnya hampir sama, yaitu mengaku sebagai petugas kapanewon yang akan memberi bantuan.

"Kalau dengan yang di Ngawen berarti sudah 6 kasus," papar dia.

Suryanto menyebut, ada 5 kasus gendam di bulan Juli 2021 dengan korban 6 orang. Kasus tersebut di antaranya tanggal 31 Juli 2021 menimpa Waginem (70) warga Pedukuhan Banaran, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen. Kemudian di Kapanewon Playen menimpa Surani (70), warga Pedukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu tanggal 25 Juli 2021 lalu.

Kemudian tanggal 23 Juli 2021 lalu menimpa Siyem (69) warga Pedukuhan Kedungdowo, Jatiayu, Karangmojo. Kemudian tanggal 21 Juli 2021 menimpa Siwuh, warga Pedukuhan Kepek, Kalurahan Semin, Kapanewon Semin. Lalu di Kapanewon Wonosari, aksi gendam terjadi 19 Juli 2021 lalu dan menimpa dua lansia: masing-masing Pardiyem (70) dan Mardjilah (80), warga Pedukuhan Jogoloyo, Kalurahan Duwet.

Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Kurir di Bantul Dibayar Uang Mainan, Pelaku Wisata Jual Mobil dan Motor

"Aksi kejahatan dengan cara gendham/hipnotis akhir akhir ini marak terjadi di Gunungkidul dan menyasar para Lansia. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada, dan jangan mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal," ujar dia.

Kontributor : Julianto

Load More