Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 05 Agustus 2021 | 09:10 WIB
Sejumlah warga melintasi penyekatan Jalan Kusumanegara di simpang empat SGM, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Selasa (27/7/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembali menyekat pintu-pintu masuk ke kota pada perpanjangan PPKM Level 4, 3-9 Agustus 2021. Meski sempat dilakukan pembukaan sementara pada pagi hari, Dinas Perhubungan (Dishub) memilih menutup kembali pintu masuk ke Kota Pelajar.

"Iya (sempat dibuka), hasil koordinasi kemarin (Selasa) sore bersama Kapolresta Jogja bahwa pagi hari ini (Rabu) pintu penyekatan dibuka. Kami mengamati tingkat mobilitas pengendara yang masuk dan keluar di Jogja," kata Kepala Dishub Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho dihubungi wartawan, Rabu (4/8/2021).

Ia menerangkan dari hasil pengamatan, pembukaan penyekatan jalan di 10 titik wilayah kota, terjadi peningkatan mobilitas pengendara.

"Dan dari pengamatan memang masih perlu dilakukan upaya-upaya fisik untuk mengendalikan mobilitas warga (penyekatan)," ujar dia.

Baca Juga: Satgas: Kasus Covid-19 di Jawa-Bali Turun, Kecuali Yogyakarta

Sebanyak 10 titik yang dibuka antara lain, simpang Wirobrajan, Pingit, Jetis, Tugu Pal Putih, Mirota Kampus, Jalan Gejayan, Jalan Kusumanegara (SGM), simpang Rejowinangun, Jalan Taman Siswa dan Jokteng.

Dibuka hingga pukul 09.00 wib, Dishub bersama Polresta kembali menutup 10 titik tersebut pada pukul 10.00 wib.

Agus menjelaskan bahwa selama penyekatan itu dilakukan, mobilitas masyarakat dalam berkendara cukup kecil. Dishub mencatat hanya 30 persen aktivitas berkendara warga Jogja.

"Pada 1-2 Agustus kemarin juga sudah rendah. Artinya tetap kami lakukan upaya fisik untuk mengatur mobilitas warga ke depan," ujar dia.

Penerapan buka-tutup Jalan Malioboro juga masih sama. Pukul 06.00 dibuka dan pukul 20.00 wib ditutup.

Baca Juga: Staycation Tetap Aman dan Nyaman saat Pandemi di eL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro

"Memberi ruang lokal untuk aktivitas di sana (pedagang, pekerja tenant), kira-kira seperti itu," ujar dia.

Terpisah Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan penerapan PPKM Level 4 di Kota Jogja tak akan berbeda dari pusat. Sehingga penyekatan jalan masuk ke kota akan tetap dibatasi.

Ia menyatakan bahwa mobilitas di jalan dan tempat-tempat umum, dengan dilakukan penyekatan jalan dan pembatasan akses keluar masuk di area tempat umum, berhasil menurunkan mobilitas mencapai 50-60 persen.

"Memang sudah turun (mobilitas di jalan raya). Tetapi ketika dilihat dari pemukiman, penurunan mobilitas terjadi sebesar 19 persen. Itu berarti tingkat mobilitas di pemukiman masih signifikan utk terjadinya penukaran Covid-19," terang dia.

Load More