SuaraJogja.id - Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menuturkan sejumlah langkah antisipasi menghadapi fenomena bediding atau suhu udara dingin di malam hari. Masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan sektor perikanan dan pertanian.
Diketahui bahwa fenomena bediding sendiri memang sudah biasa terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau. Biasanya fenomena bebiding terjadi pada periode sekitar Juli hingga September.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Suparmono menjelaskan pada sektor perikanan fenomena bediding dapat menurunkan suhu air. Akibatnya laju metabolisme tubuh ikan berjalan lambat dan nafsu makan ikan menurun.
"Efeknya pertumbuhan (ikan) akan lambat. Suhu dingin memacu pertumbuhan parasit, bakteri pathogen dan virus di air. Pada kondisi ini, serangan bakteri maupun virus lebih sering terjadi," kata Suparmono kepada awak media, Kamis (5/8/2021).
Baca Juga: Kebakaran Gudang Arsip Dinas Pertanian Sumbar, 3 Sepeda Motor Hangus
Pria yang kerap disapa Pram tersebut menyampaikan bahwa biasanya banyak ditemukan kasus serangan parasit white spot (bintik putih), Aeromonas (bakteri) dan KHV (virus). KHV sendiri menyerang ikan koi dan ikan mas, sedsngkan white spot dan aeromonas seringkali menyerang benih lele, ikan nila dan ikan hias.
Lebih lanjut, kondisi saat ini yang diprakirakan akan berlangsung hingga awal September akan memicu goncangan suhu udara dan air. Perubahan suhu yang mendadak lebih dari 3 derajat akan membuat ikan stres.
"Pada kolam yang dalam, goncangan atau perubahan suhu berjalan lebih lambat, sebaliknya pada kolam dangkal perubahan lebih cepat," ucapnya.
Pram menyebut hal-hal yang bisa dilakukan pembudidaya ikan antara lain adalah dengan pemberian imunostimulan pada ikan, pengendalian kualitas air, pengurangan padat tebar ikan dan pemberian pakan yang selektif.
"Perangsangan Imunostimulan dilakukan dengan pemberian vitamin dan pemanfaatan probiotik," imbuhnya.
Baca Juga: Gudang Arsip Dinas Pertanian Sumbar di Padang Terbakar, Api Masih Membara
Ditambahkan Pram, untuk sektor tanaman pangan dan hortikultura sendiri tetap ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai saat perubahan suhu semacam ini.
Jika pada bawang merah dan cabai yang terkena kabut tebal serta udara dingin, petani disarankan untuk menyemprotkan air hangat. Direkomendasikan dengan suhu 30-35 derajat celcius atau lebih hangat di udara sekitar.
"Tujuannya agar mengaktifkan aliran hara pada tanaman serta merenggangkan kerapatan udara dan spora yang terdekomposit pada tanaman," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menuturkan bahwa sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih akan diguyur hujan pada bulan Agustus hingga September ini. Meskipun pada bulan tersebut wilayah DIY sudah memasuki musim kemarau.
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta, Reni Kraningtyas mengatakan musim kemarau di DIY sendiri akan berlangsung hingga September mendatang.
Namun diprakirakan pada bulan Agustus dan September tahun ini justru akan ada peningkatan curah hujan yang sifatnya di atas normal.
"Intensitas curah hujan bulan Agustus diprakirakan 0-50 mm/bulan dengan kriteria rendah. Namun sifatnya diprakirakan di atas normalnya (diatas rata-ratanya pada umumnya Bulan Agustus)," kata Reni.
Berita Terkait
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Jual Beli Anak di Kulon Progo Terbongkar, Orang Tua Bayi Tak Ditahan, Ini Penjelasannya
-
Bayi Dijual Rp25 Juta, Polisi Ringkus 4 Tersangka Jual Beli Anak di Kulon Progo
-
Besok Nyoblos, Sultan HB X dan Keluarga Pilih di TPS Keraton Jogja
-
Video Asusila Mirip Anggota DPRD Gunungkidul Tersebar, Begini Respon Ketua DPRD
-
Sidak Pasar Jelang Nataru, Mendag: Harga Minyakita Akan Normal Pekan Ini