SuaraJogja.id - Petugas gabungan menghalau masyarakat yang berniat untuk merayakan malam 1 suro di Pantai Parangkusumo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul pada Senin (9/8/2021) malam.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul, Yulius Suharta mengatakan, masyarakat dilarang merayakan malam 1 suro karena berpotensi menimbulkan kerumunan. Terlebih dalam kondisi pagebluk seperti ini.
"Kami bersama polisi, TNI, Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan mengantisipasi agar tidak terjadi kerumunan saat malam satu suro kemarin," katanya kepada SuaraJogja.id, Selasa (10/8/2021).
Petugas gabungan, sambungnya, berbagi tugas untuk menghalau warga yang nekat masuk ke Pantai Parangkusumo. Penyekatan dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Bantul.
"Kemarin titik penyekatannya ada di pertigaan Ngangkruk dan di sebelah selatan jembatan," jelasnya.
Sementara pengamanan di pintu masuk Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis dilakukan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul. Dalam mengamankan, Dispar dibantu lintas sektoral.
"Akses masuk ke TPR juga kami sekat. Di sana ada petugas gabungan," ujarnya.
Jajarannya berkonsentrasi di sekitar Pantai Parangkusumo yang menjadi tempat favorit untuk menikmati malam satu suro. Saat melakukan patroli, petugas menemukan pedagang kaki lima (PKL). PKL kerap berjualan di sana lantaran banyak pengunjung saat malam satu suro.
"Di Parangkusumo suka dipakai untuk berjualan PKL. Ternyata setelah kami datangi bersama Satgas Penegakan Hukum (Gakkum) memang terjadi kerumunan. Sehingga harus kami bubarkan dan ditutup. Kami juga matikan lampu supaya tidak ada kerumunan," katanya.
Baca Juga: Pemkab Bantul Fasilitasi Pembuatan Akta Kematian Bagi ASN yang Meninggal Terpapar Covid-19
Lantas mereka yang kedapatan melanggar protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker diberi edukasi. Edukasi yang diberikan yakni dihukum push up dan melafalkan Pancasila.
"Edukasinya dalam bentuk pembinaan seperti push up atau melafalkan Pancasila," katanya.
Diakuinya, animo masyarakat untuk menyambut malam 1 suro terbilang tinggi. Sebab, terbukti banyak kendaraan yang dihalau saat akan pergi ke Parangkusumo.
"Daya tarik malam 1 suro masih kuat walau sedang pandemi. Sehingga itu mungkin yang menjadikan mereka pergi keluar rumah," imbuhnya.
Menurut Yulius, pada hari ini tidak ada warga yang melakukan aktivitas kaitannya dengan malam 1 suro.
"Informasi yang kami peroleh, puncak keramaiannya tadi malam karena secara kalender Jawa (malam satu suro) ya tadi malam," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Kirab 4 Pusaka di Malam 1 Suro, Warga Pengkol Lestarikan Akulturasi Jawa dengan Islam
-
Malam 1 Suro, Warga Lereng Merapi Tetap Gelar Ritual Sedekah Gunung
-
Begadang Malam 1 Suro Sambil Tenggak Miras di Babarsari, 2 Pria Diamankan
-
Habis Malam 1 Suro, Kondisi Pantai Parangtritis Penuh Sampah Plastik
-
Pewayangan Terpinggirkan, Omah Budaya Kahangnan Hidupkan di Malam 1 Suro
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik