SuaraJogja.id - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo berharap perpanjangan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 16 Agustus mendatang menjadi yang terakhir kali. Hal ini agar perekonomian di Bumi Sembada dapat kembali bangkit.
“Ya, semoga ini jadi (PPKM level 4) yang terakhir. Agar dunia usaha di Sleman dapat bergerak dan bangkit,” kata Kustini kepada awak media, Kamis (12/8/2021).
Kustini menilai perekonomian di Sleman khususnya di dalam dunia usaha dapat kembali menggeliat jika kebijakan PPKM telah dicabut. Pasalnya tidak dipungkiri banyak sektor usaha yang terdampak akibat perpanjangan terus menerus dari PPKM ini.
Sektor perekonomian seperti pariwisata, industri, rumah makan dan lain sebagainya yang selama ini menjadi usaha masyarakat yang terdampak.
Berbagai sektor itu diyakini akan bisa bangkit ketika sudah diperbolehkan beraktivitas secara normal kembali.
Kendati begitu, Kustini menegaskan bahwa tujuan kebijakan PPKM bukan untuk menyengsarakan masyarakat. Melainkan sebagai langkah dan upaya serius dari pemerintah guna memutus mata rantai Covid-19 dari sisi kesehatan.
“Jika ini pandemi sudah berakhir, kita sama-sama lakukan perbaikan pada seluruh sektor, termasuk perekonomian. Jadi saya harap masyarakat bisa memahami esensi dari PPKM ini,” tegasnya.
Kustini mengklaim, kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sleman mulai terlihat menurun meskipun belum terlalu signifikan. Berdasarkan data yang ada tercatat di pertengahan Bulan Agustus mulai di bawah 500 kasus per hari.
"Kalau di bulan Juli itu kasus penambahahan kan selalu di atas 300 kasus ya per hari," imbuhnya.
Baca Juga: Kota Bogor Lanjutkan Ganjil Genap, Warga Diimbau Disiplin Berdasar Pelat Nomor Kendaraan
Sedangkan untuk Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit saat ini berada pada angka 65-70 persen. Menurun cukup banyak dibanding sebelumnya yakni dari yang pernah mencapai 95-100 persen.
"Selain itu capaian vaksinasi di Bumi Sembada juga telah mencapai 40 persen," sambungnya.
Capaian 40 persen cakupan vaksinasi Covid-19 itu terdiri atas berbagai kelompok masyarakat, mulai dari tenaga medis, tenaga kesehatan (nakes), petugas pelayanan publik, dan para lanjut usia (lansia).
Bahkan target cakupan awal vaksinasi di wilayah Sleman pun diperluas lagi untuk mendukung program percepatan vaksinasi dari pemerintah. Target peserta vaksin itu kini juga menyasar pelajar usia 12-17 tahun, pra lansia dan lansia.
Kustini juga berharap, tingginya animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin serta sejumlah perubahan positif lainnya dapat menjadi poin pertimbangan tersendiri dalam kebijalan PPKM Level 4 di Sleman.
"Antusiasme masyarakat yang tinggi untuk vaksin ini jadi poin penting (pertimbangan). Artinya mereka, masyarakat sadar agar dapat mengakhiri pandemi dan bisa kembali beraktivitas normal dengan vaksin dan selalu menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kota Bogor Lanjutkan Ganjil Genap, Warga Diimbau Disiplin Berdasar Pelat Nomor Kendaraan
-
Jubir Luhut Klaim Laporan Data Kematian Covid-19 Kerap Dicicil, jadi Kurang Update
-
Lampung Selatan Terapkan PPKM Level 4, Larang Pesta Pernikahan
-
Masih PPKM Level 4, Kegiatan HUT Ke-76 RI di DIY Harus Virtual
-
Kangen Habib Rizieq, Anisa Bahar: Nggak Ada Yang Berani Bicara Seperti Habib
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
Ole Romeny Jalani Operasi, Gelandang Arema FC Pilih Tutup Komentar di Instagram
-
Pengusaha Lokal Bisa Gigit Jari, Barang Impor AS Bakal Banjiri Pasar RI
-
BREAKING NEWS! Satoru Mochizuki Dikabarkan Dipecat dari Timnas Putri Indonesia
-
Tarif Trump 19 Persen Bikin Emiten Udang Kaesang Makin Merana
-
Memanas! Penggugat Wanprestasi Mobil Esemka Pertanyakan Bukti Video PT SMK
Terkini
-
BPJS Kesehatan Dicoret? Dinsos DIY Buka Layanan Pengaduan, Jangan Tunda
-
UGM Kembalikan Harta Karun Warloka! Apa yang Disembunyikan Selama 15 Tahun?
-
Beban Ekonomi Meringan, Gunungkidul Siapkan 5 Ton Sembako Murah di Pasar Murah Paliyan
-
'Proyek Coba-Coba?' Sekolah Rakyat Yogyakarta Tuai Kritik, DPRD DIY Ungkap Kekurangan Fatal
-
Waspada Kemarau Basah: Jangan Kaget Jika Harga Cabai dan Bawang Merah Melonjak