Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 14 Agustus 2021 | 17:59 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)

Untuk di Asrama Haji ada 34 bed terisi, Asrama UII 19 bed terisi. Di Asrama UNISA sebanyak 27 bed terisi, rusunawa ASN PUPR ada 54 bed terisi.

Selain itu, sebanyak 19 bed terisi di selter rusun UNY dan di selter PIAT UGM, Berbah hanya 1 bed terisi.

Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman Vincentius Lilik Resmiyanto menerangkan, jumlah pasien isoman meninggal di rumah menurun pada Agustus.

Bila pada Juli 2021 ada 15 - 20 orang pasien isoman meninggal dunia per hari, pada Agustus ini paling banyak 6 - 7 pasien dalam satu hari.

Baca Juga: Relawan Perempuan untuk Pemulasaran Jenazah Covid-19 Minim, Ini Langkah Pemkab Bantul

Lilik menyebut, penurunan kasus pasien meninggal dunia dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Antara lain edukasi yang terus dilakukan di masa Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

"Masyarakat sekarang mulai lebih sadar dengan protokol kesehatan. Penanganan terhadap pasien yang berpotensi mengalami perburukan juga semakin cepat," kata dia.

Penurunan kematian pasien saat isoman di rumah ini juga berpengaruh pada tingkat permohonan swab jenazah.

Untuk diketahui, swab jenazah pasien isoman ini dilakukan sebagai dasar penanganan pada prosesi pemakaman.

"Apabila ada pasien isolasi mandiri karena kontak erat dengan pasien positif, namun meninggal dunia belum sempat melakukan pemeriksaan, maka jenazahnya di-swab," imbuhnya.

Baca Juga: 72 Warga Positif Covid-19 di Bronggang Suruh Mulai Dipindahkan ke Isoter

Swab dilakukan oleh Puskemas dan hasilnya dapat diketahui sekitar 15 menit. Apabila jenazah positif Covid-19, maka pemulasaran dan pemakamkan dengan protokol Covid-19. Sedangkan apabila hasilnya negatif maka dimakamkan cara biasa.

Load More