Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 17 Agustus 2021 | 20:00 WIB
Pabrik tahu di Pedukuhan Jlantir 2, Kalurahan Gedangrejo, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul meledak - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

SuaraJogja.id - Episode menyedihkan menerpa pasangan lansia Rebo Sujiwanto (62) dan Warti (63) pada peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI ini. Warga Pedukuhan Jlantir 2, Kalurahan Gedangrejo, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul harus menelan pil pahit rumah dan pabrik tahu yang mereka rintis tiga tahun lalu ini hancur.

Pasangan lansia ini hanya bisa merenung meratapi nasib setelah tungku uap untuk merebus kedelai meledak dan menghancurkan pabrik tahu dan juga rumah tempat tinggalnya.

Dalam beberapa hari terakhir, pasangan lansia ini harus numpang hidup di rumah anaknya yang berjarak beberapa puluh meter dari rumah mereka. Keduanya terancam kehilangan mata pencaharian mereka setelah lokasi usaha meledak pada Jumat (13/08/2021) lalu.

Warti dan Rebo sendiri telah memproduksi tahu sejak tiga tahun lalu dan merupakan satu-satunya produsen tahu di Kalurahan Gedangrejo. Setiap harinya, ia mampu mengolah kedelai seberat 80 hingga 100 kilogram yang hasilnya dijual ke Pasar Kotagede.

Baca Juga: Sambut HUT RI, Sopir Kendaraan Pengangkut Ayam Gelar Upacara Bendera di Lanud Gading

Akibat meledaknya tabung uap di pabrik pembuatan tahu, mereka harus menelan kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah. Pasangan lansia ini juga bersiap kehilangan pelanggan karena tak bisa memenuhi permintaan mereka.

Meski audah beberapa hari berlalu namun mereka masih mengingat jelas suara dentuman ledakan tabung uap yang menghancurkan pabrik tahu mliknya. Saat itu, ada 3 karyawan yang tengah bekerja.

Salah satu pekerja bernama Wagino tak sempat menyelamatkan diri hingga mengalami luka di kepala akibat tertimpa atap rumah. Kondisi Wagino kini telah membaik setelah mendapatkan pengobatan dari tenaga medis.

"Dua anak saya dan tetangga sedang bekerja. Tetangga saya sampai luka bakar di tangannya," ujar dia, Selasa (17/8/2021).

Menurut warti, ledakan itu terjadi lantaran air di dalam tabung uap habis dan telat mengisinya sehingga tekanan gas dalam tabung meningkat dan meledak. Ledakan yang terjadi sendiri cukup dahsyat lantaran tabung tersebut terlempar sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.

Baca Juga: 7 Pelajar Pelaku Perusakan Bendera Merah Putih di Gunungkidul Dikenakan Wajib Lapor

Akibat kerasnya ledakan, tembok dan atap rumah yang digunakan sebagai lokasi produksi tahu ini porak poranda. Selain dirinya, tetangganyapun kaget akibat kerasnya suara ledakan tersebut.

“Sangat keras ledakanya, sayapun langsung lemas karena mempunyai riwayat penyakit jantung,” kata Warti.

Menurut Warti, instalasi rangkaian tabung yang meledak harganya bisa mencapai puluhan juta. Jika ditambah dengan kerusakan bangunan, diperkirakan pasangan tersebut mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

“Satu tabung harganya sekitar Rp25 juta. hampir separuhnya rusak berat dan rata dengan tanah. Belum lagi kami kehilangan pendapatan yang tidak tahu sampai kapan. Kalau pendapatan kotornya sehari sekitar Rp1 juta hingga Rp1,5 juta,” ceritanya.

Pasca kejadian, Warti mengaku kebingungan untuk bisa mencari nafkah. Saat ini, tak ada pendapatan lain selain menjual tahu yang diproduksinya. Sehingga kemudian, dengan rusaknya sejumlah alat yang digunakan ini, ia tak tahu bagaimana caranya untuk melanjutkan usahanya.

Petugas Pelaksana Kapolsek Karangmojo, Iptu Rahyono mengakui terlambat mengetahui peristiwa tersebut. Karena kejadian naas yang menimpa pasangan lansia ini baru dilaporkan 2 hari kemudian.

"Kami tetap mendata karena terdapat korban luka luka dan kerugian material dilokasi kejadian. Kami tetap melakukan langkah langkah pengamanan, karena hal ini sudah menjadi tanggung jawab Polsek Karangmojo”, kata Rahyo.

Meski demikian, ia menyayangkan terhadap pemilik maupun perangkat Desa yang ada karena tak segera melaporkan kejadian tersebut sebelumnya. Namun, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait untuk dapat memberikan bantuan kepada korban.

Kontributor : Julianto

Load More