SuaraJogja.id - Capaian vaksinasi bagi pelajar di Kabupaten Bantul masih tergolong rendah. Hal ini tidak lepas dari vaksin Covid-19 yang awalnya hanya menyasar warga yang sudah lanjut usia (lansia).
"Dulu kan awalnya vaksin Covid-19 hanya untuk lansia lalu belum lama muncul perubahan kebijakan di mana anak usia 12-17 tahun boleh divaksin. Selain itu juga orang yang bekerja di pelayanan publik didahulukan," ujar Kapolres Bantul AKBP Ihsan saat ditemui SuaraJogja.id di sela-sela pelaksanaan vaksinasi di Kampus Alma Ata, Rabu (18/8/2021).
Dia menyampaikan, belum banyaknya pelajar di Bumi Projotamansari yang tervaksin maka mereka akan jadi target vaksinasi berikutnya. Meski demikian, untuk bisa melakukan vaksinasi terhadap pelajar, pihaknya butuh dukungan relawan tenaga kesehatan (nakes).
"Sehingga kami butuh relawan nakes untuk bisa mempercepat capaian vaksinasi bagi pelajar di Bantul," katanya.
Untuk itu, dia mengajak mahasiswa jurusan kesehata yang sedang menempuh studi diminta untuk jadi relawan. Bagi mahasiswa jurusan kesehatan yang berminat jadi relawan bisa mendaftar ke Polres Bantul.
"Tentunya mereka yang punya kompetensi untuk melakukan vaksin. Tidak ada batas waktu pendaftaran untuk jadi relawan. Silakan mendaftar nanti akan kami buatkan seremoninya dan dilantik jadi relawan," terangnya.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi yang melibatkan relawan, lanjutnya, nanti akan dibuat jadwal relawan dari kampus mana yang akan membantu.
"Misal vaksinasi di SMAN 2 Bantul yang akan kami lakukan dalam waktu dekat dibantu relawan dari Universitas Alma Ata. Kemudian besoknya UMY," ujarnya.
Menurutnya, menggelar vaksinasi di sekolah lebih cepat dan mudah karena pelajar usianya masih muda. Khususnya saat proses screening tidak ditemui banyak kendala.
Baca Juga: Kekurangan Nakes, Polres Bantul Ajak Mahasiswa Kedokteran Untuk Jadi Vaksinator
"Melakukan vaksin ke pelajar lebih cepat dan mudah karena banyak yang sehat dan jadwalnya sudah jelas, misal kelas 1 pukul 08.00 WIB kemudian kelas 2. Sedangkan kalau vaksinasi masyarakat umum waktu datangnya tidak terjadwal," katanya.
Diakuinya, nakes yang bekerja di puskesmas sudah tidak bisa lagi dilibatkan untuk melakukan vaksinasi. Pasalnya saat ini mereka bertanggung merawat pasien yang positif virus corona dan memantau kesehatan warga yang sedang isolasi mandiri (isoman).
"Nakes di puskesmas sekarang sudah double job. Jadi kasihan kalau mereka diajak kegiatan vaksinasi karena pasti meninggalkan puskesmas," katanya.
Berita Terkait
-
Cek Info Lengkap Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Malang Agustus 2021
-
Suporter Pasoepati Jalani Vaksinasi Covid-19: Dari Tribun Stadion untuk Perangi Pandemi
-
Vaksinasi Dosis Kedua di Kejati Kalbar Sasar 2.000 Orang
-
Apresiasi Relawan Vaksin Merdeka, Kapolda: Mereka Dedikasikan 6,8 Juta Jam untuk Memvaksin
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti
-
Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Mantan Kapolda DIY yang Ditunjuk Prabowo untuk Reformasi Polri
-
Mahasiswa Bisnis Wajib Tahu: AI Tools Ubah Tugas Keuangan Jadi 10 Detik