Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 19 Agustus 2021 | 08:24 WIB
Monumen Serbuan Kotabaru di Kecamatan Gondokusuman, Kota Jogja, Rabu (18/8/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Selain mengabdi untuk negara, Sukirno juga merupakan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta.

Sosok pahlawan Sukirno (tengah) berfoto bersama keluarganya. [Dok.ist Rasid]

Sukirno yang menyukai hobi menunggang dan memelihara kuda ini wafat di usia 91, pada 2020 lalu.

Semangat perjuangan Sukirno masih melekat hingga ke cucunya. Rasid yang saat ini sedang menempuh pendidikan di bangku kuliah berusaha menjaga marwah perjuangan kakeknya.

"Tak banyak pesan yang diberikan ke saya, tetapi saya melihat dari semangat berjuangnya. Ini menjadi contoh yang perlu saya lakukan sebagai cucunya," ungkap dia.

Baca Juga: Ibadah Paskah di Gereja Kotabaru Dijaga Ketat, Tambahan Personel Disiagakan

Tak hanya Rasid, cerita Sukirno sebagai salah satu pahlawan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlibat dalam serbuan Kotabaru juga cukup dikenal di kalangan Pemerintahan Kalurahan. Sebut saja Supardi, Lurah Kotabaru ini membenarkan Sukirno ikut berjasa saat serbuan itu dilakukan.

Dirinya mendapat cerita dari almarhum Bagus Subarja, yaitu ayah dari Rasid yang baru meninggal dunia Juli 2021 lalu.

"Iya jadi pak Sukirno itu ya yang memadamkan lampu milik Jepang. Karena lampu padam, kondisi medan perang tentu membuyarkan konsentrasi musuh," ujar Supardi dihubungi melalui sambungan telepon. 

Sosok pahlawan Sukirno yang terlibat Serbuan Kotabaru pada Oktober 1945 silam. [Dok.ist Rasid]

Sementara itu sebagai bentuk pengingat atas gugurnya  21 pahlawan Daerah Istimewa Yogyakarta pada serbuan Kotabaru, Pemerintah membangun Monumen Serbuan Kotabaru di kompleks Asrama Kompi itu. 

Saat ini kondisi monumen tersebut masih bersih dan rapi. Terdapat 21 nama pahlawan yang gugur saat penyerbuan tersebut.

Baca Juga: Pandemi Penjagaan Ketat, Gereja Santo Antonius Kotabaru Siap Ibadah Paskah

Monumen berbentuk balok itu didirikan dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada 7 Oktober 1988.

Load More