SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta sudah mendata warga disabilitas untuk segera mendapat vaksinasi kembali. Lebih kurang 3.800 penyandang disabilitas mendapat vaksin jenis Sinopharm.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya menunggu vaksin Sinopharm datang ke Kota Jogja.
"Yang jelas penyandang disabilitas ini disuntik vaksin Sinopharm. Untuk laporan pelaksanaannya kami menunggu dulu," ujar Heroe dihubungi wartawan, Kamis (19/8/2021).
Ia mengatakan, dari 3.800 orang itu, nantinya akan disaring kembali siapa saja yang bisa divaksin.
Baca Juga: Vaksinasi Difabel di Bantul Pakai Dua Vaksin Berbeda, Ini Penjelasannya
"Kami juga mempercepat vaksin dan nanti kami perlu data lagi. Dari banyaknya disabilitas itu nanti kami data berapa yang bisa divaksin," terang Heroe yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta.
Heroe tak menampik jika terdapat kendala akses penyandang disabilitas ketika melaksanakan vaksinasi. Sehingga, pihaknya menyempurnakan lagi mekanisme agar pelaksanaan vaksinasi lebih mudah.
"Nah nanti kami lihat, apakah akan didatangi atau mereka datang ke fasyankes di dekat rumah. Mekanisme ini masih kami bahas lagi," ujarnya.
Terpisah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan bahwa disabilitas masuk dalam kategori penerima vaksin kelompok rentan. Sebelumnya vaksinasi sudah dilakukan namun baru sebagian kecil yang disasar.
"Jika vaksin kelompok rentan ini terdiri dari ODGJ, pra lansia dan difabel. Sebelumnya sudah dimulai pada 1 Juni-31 Juli," katanya.
Baca Juga: Sampai Keluarkan Jurus Rayuan, Begini Tangtangan Petugas dalam Vaksinasi ODGJ
Ia menjelaskan hingga Juli lalu, baru 9.697 orang yang kelompok rentan yang tervaksin. Kendati demikian pihaknya belum bisa merinci berapa orang kepastian untuk mendapat vaksin.
"Datanya tergabung jadi 1. Jika dirinci belum kami hitung lagi, yang jelas, Kota Jogja lebih dominan warga kelompok umum," terang Lana.
Berita Terkait
-
Vaksinasi Difabel di Bantul Pakai Dua Vaksin Berbeda, Ini Penjelasannya
-
Sampai Keluarkan Jurus Rayuan, Begini Tangtangan Petugas dalam Vaksinasi ODGJ
-
101 Penyandang Disabilitas di Banyumas Jalani Vaksinasi Covid-19 Hari Ini
-
Menteri Kesehatan Hapus Aturan Soal Vaksin Berbayar untuk Individu
-
Baru 2 Ribu dari 7 Ribuan Penyandang Disabilitas di Sleman yang Telah Divaksin
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia