"Dibilang sulit sudah bukan sulit lagi, sudah di ujung tanduk. Sehari hanya 1 orang penumpang. Bahkan pernah sehari hanya duduk di atas becak saja, ya tidak ada penumpang," keluh dia.
Pardi pun hanya bisa pasrah. Apalagi segala upaya juga sudah dilakukan keluarga untuk mengisi periuk nasi di rumah.
"Sekarang ini ya selain saya, istri saya juga menjadi buruh lepas di rumah produksi karak atau kerupuk dari nasi untuk bantu nambah penghasilan tapi ya situasi ini tetap saja masih kurang. Ya sekarang jika ada bantuan-bantuan yang bisa diandalkan itu yang bisa diharapkan," terang dia.
Pardi sendiri mengaku tak begitu takut dengan bahaya Covid-19. Pasalnya kakek 3 cucu ini sudah mendapat vaksin dua kali dosis. Mengenakan masker yang dia lakukan agar terhindar dari penularan.
Baca Juga: Gelang Vaksin Disebut Tak Awet, Begini Penjelasan Pemkot Jogja
Tak hanya kisah Pardi saja yang mendeskripsikan begitu sulitnya pengayuh becak bertahan di tengah pandemi. Karyono dan Suratman juga mengalami hal serupa.
Suratman yang hampir 40 tahun bekerja sebagai pengayuh becak merasakan keterpurukan pada dua tahun belakangan. Ia yang tiap beroperasi di Jalan Malioboro tak memiliki pendapatan pasti saat Covid-19 merajalela di Kota Pelajar.
"Saat ini mau bergantung dengan wisatawan sudah sulit. Pemerintah menutup pintu masuk kota, walaupun di malioboro (jalan) dibuka lagi, tapi percuma jika pintu utama kota ditutup semua," keluh Suratman.
Bagi Karyono pekerja becak bergantung pada pendapatan tiap harinya. Berapapun yang didapat hari ini, jumlah itu yang akan digunakan untuk makan hari itu juga.
Dirinya tak menampik jika PPKM yang diberlakukan pemerintah sudah sangat buruk. Tak adanya kebijakan yang solutif bahkan menjadi dilema bagi pembecak. Tidak adanya wisatawan, pembecak baru lima hari kemudian beroperasi kembali.
Baca Juga: Soal Aturan 2 Jam Berkunjung di Malioboro, Ini Respons Wisatawan dari Luar Jogja
"Ya ada yang mengikuti kondisi atau waktu hari libur. Biasanya kan ramai pada waktu itu, meskipun sampai di lokasi, justru tidak ada penumpang," ujar dia.
Berita Terkait
-
Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan Jogja Tahun 2025 Dibuka? Ini Info Tanggalnya
-
Benarkah Pemain Korea Utara U-17 Gacor Bantai Timnas Indonesia karena Takut Dieksekusi Kim Jong Un?
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
xikers 'Breathe,' Tak Gentar Raih Tujuan di Tengah Situasi Sulit
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan