SuaraJogja.id - Tren kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bantul dari sekitar 15.000 kasus turun menjadi 3.000 kasus. Meski kasus aktif sudah turun namun Bantul masih dinyatakan level 4.
Menurut Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, pandemi ini merupakan urusan pemerintah pusat. Sehingga keputusan penurunan level PPKM ada di tangan pusat.
"Pandemi itu urusan pusat. Sampai saat ini Bantul masih dinyatakan sebagai level 4, belum turun," ujarnya, Selasa (24/8/2021).
Pemerintah pusat punya catatan soal penanganan Covid-19 di Bumi Projotamansari berdasarkan epidemiologis. Yang menjadi sorotan adalah masih rendahnya capaian vaksinasi.
Baca Juga: Kabar Baik, Keterisian Tempat Tidur Covid-19 Kabupaten Bantul di Bawah 60 Persen
Pemkab Bantul menargetkan 824.370 orang tervaksin. Namun praktik di lapangan baru 236.561 atau setara 28,71 persen orang yang divaksin Covid-19.
"Sekali pun sudah turun drastis sekarang tiga ribu kasus aktif. Tapi parameter capaian vaksinasi masih rendah," terangnya.
Ia menyampaikan bahwa rendahnya capaian vaksin lantaran suplai vaksin yang dikirim dari pusat dilakukan secara bertahap. Vaksin baru akan dikirim jika sudah habis.
"Mekanisme pengajuan vaksin ke pusat kalau di daerah sudah habis baru mengajukan. Nanti pusat akan mengirimkannya," ujar dia.
Halim berharap ke depannya PPKM dapat dilonggarkan dan levelnya diturunkan untuk menuju kehidupan seperti sedia kala.
Baca Juga: PPKM Level 4 Kembali Diperpanjang, Dishub Bantul Urung Longgarkan Penyekatan
"Insya Allah mudah-mudahan akan ada pelonggaran PPKM level 4," katanya.
Pihaknya akan melakukan evaluasi selama pelaksanaan PPKM level 4 dan melonggarkan sejumlah sektor. Kelonggaran yang diberikan seperti penyekatan akan dicabut, restoran boleh buka tapi jumlah pengunjungnya dibatasi, tempat ibadah dibuka.
Namun ia tidak menjelaskan kapan penyekatan sejumlah ruas jalan di Bantul akan dicabut.
"Walau akan ada beberapa kelonggaran tapi karena Bantul masih level 4 maka masyarakat harus tetap waspada tentang virus corona. Untuk tempat wisata masih kami tutup," tambahnya.
Mengutip data Dinas Kesehatan Bantul per 21 Agustus 2021, cakupan tertinggi yaitu sektor pelayan publik mencapai 118,66 persen. Lalu diikuti tenaga kesehatan (nakes) yakni 94,54 persen.
Adapun cakupan vaksinasi yang terendah ialah vaksinasi kepada remaja, dari 72.145 sasaran, baru 3.793 remaja tervaksin. Dengan kata lain capaian tersebut baru 5,26 persen.
Berita Terkait
-
PPKM Hari Terakhir, Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Turun Drastis
-
Sebanyak 27 Persen Pasien Covid-19 di Bantul Meninggal Saat Isoman, Ini Penyebabnya
-
Kabur dari RS Lapangan Khusus, Pasien Covid-19 di Bantul Ditemukan Tewas di Kolam Ikan
-
Kasus Covid-19 di Bantul Masih Tinggi: Epidemi Penularan Sudah Tidak Terkendali
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY