Dewa menyebut selama ini tidak ada persoalan berarti untuk menyeimbangkan antara dunia pertanian yang ia tekuni dan kegiatan belajar di sekolah. Justru ia malah tidak jarang lebih dulu tahu atau paham dengan materi yang diberikan di sekolah.
"Alhamdulillah engga mengganggu sekolah, malah materi di sekolah sudah ada saat praktik bertani. Jadi sudah lebih paham lebih dulu dari praktik langsung di lahan," ungkapnya.
Menjadi petani juga membawa berkah tersendiri bagi Dewa. Pasalnya targetnya untuk melanjutkan sekolah setelah SMK di Polbangtan hanya tinggal menunggu waktu.
Hal itu menyusul dipilihnya Dewa sebagai salah satu siswa yang berhak mendapat semacam beasiswa. Sehingga ia bisa langsung mendapatkan tempatnya untuk memperdalam ilmu pertaniannya di Polbangtan.
"Sudah dapat surat dari dinas untuk masuk Polbangtan. Iya langsung masuk kuliah jadi semacam beasiswa gitu. Sudah ngga mikir lagi saat lulus nanti soalnya sudah jelas ada suratnya tinggal tanda tangan saja," tuturnya.
Saat ini Dewa juga telah tergabung dengan program Petani Milenial (PM) dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Selain itu, ia juga ikut dalam Kelompok Tunas Tani Rukun (TTR) yang ada di wilayahnya.
Dewa menilai antusiasme pemuda di wilayahnya saat ini tergolong baik untuk urusan terjun ke dunia pertanian. Setidaknya saat ini dalam kelompok TTR sudah ada 36 petani muda yang ikut bergabung di dalamnya.
"Mereka (pemuda) merasakan senang di pertanian karena bisa terhibur di sawah, suasananya sejuk dan bisa dapat uang dengan usaha sendiri tidak minta orang tua," ujarnya.
Bisa Beli Tanah dari Hasil Bertani
Baca Juga: Jadwal Padat Liga 1, PSS Sleman Sebut Rotasi Pemain Jadi Kunci
Dewa mengungkapkan bahwa dunia pertanian itu juga tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Buktinya sudah banyak manfaat dan keuntungan yang ia peroleh selama menjadi petani.
Salah satunya adalah sebuah tanah atau lahan kosong yang bisa dibeli Dewa dari jerih payahnya sendiri bekerja keras di sawah selama bertahun-tahun.
"Ya hasil dari bertani itu bisa dibuat untuk membeli tanah perkebunan sendiri ya luasnya mungkin sekitar 600 meter dengan harga sekitar Rp150 juta," ujar Dewa.
Selain digunakan sebagai investasi, lahan yang dibeli Dewa itu juga kini terus dimanfaatkan terkhusus untuk perkebunan. Ia tidak ingin lahan kosong itu hanya menjadi sia-sia saja.
Hingga kini sudah ada sejumlah buah-buahan yang mulai ditanam oleh Dewa.
"Kalau ngga dipakai nanti eman-eman, padahal bisa dipakai untuk menanam. Sekarang sudah dimanfaatkan untuk menanam buah-buahan, ada alpukat, duren, tapi masih kecil-kecil," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Proyek Tol Jogja-Solo Sentuh Ring Road Kronggahan, Bagaimana Dampaknya ke Lalu Lintas?
-
Bansos Kulon Progo Bocor? Modus Judi Online Terungkap, NIK Penerima Disalahgunakan
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet