Meski sakit, Suratmo berusaha untuk sembuh dan tetap menghasilkan uang untuk keluarganya. Keahlian membuat wayang dia kembangkan dan dijadikan usaha sampai saat ini.
Divonis mengidap TBC, Suratmo selalu berusaha untuk rutin menjalani pengobatan. Pil dan obat TBC ia konsumsi, namun kadang ia lupa meminum obat sehingga beberapa tahun sakitnya tak kunjung reda.
Keinginan untuk sembuh tetap ia lakukan terus. Dukungan sang istri juga menjadi dorongan dirinya ingin segera sembuh.
Sekitar tahun 2000-an, sakit TBC yang diderita Suratmo akhirnya berangsur hilang. Pada 2021 ini, ia mengaku sudah sembuh dan tidak sering merasakan batuk atau sampai sakit tenggorokan.
Baca Juga: Ketemu Pemungut Barang Bekas Lagi Melamun, Gus Miftah Beri Uang Saat Hendak ke Jogja
"Alhamdulilah sekarang sudah lebih baik lagi. Saya juga tetap menjual wayang saya, tapi karena Covid-19 pendapatannya agak turun," bebernya.
Kegiatan screening dan tracing TBC yang dihadiri oleh Menteri PMK Muhadjir Effendy sendiri digelar sebagai upaya untuk mengantisipasi pertambahan kasus Covid-19 yang rentan menyasar para penderita TBC. Di Mergangsan sendiri ada empat RW yang dilakukan screening. Hal itu menyusul adanya kasus Covid-19 yang sempat tinggi di kampung setempat.
Ketua RW 17, kampung Karanganyar, Mergangsan, Kusnanmajid menerangkan bahwa sebelumnya ada 30 warga yang terpapar Covid-19 di kampung dia. Sehingga saat ini pihaknya mengadakan kegiatan screening bagi warganya untuk mengetahui kondisi paru-paru mereka.
"Sasarannya ada 200 warga yang diperiksa. Sudah dari kemarin (Kamis) kami mulai dan terakhir hari Jumat ini," terang Kusnan ditemui lokasi.
Screening warga Karanganyar menggunakan mobil screening milik TB Zero Jogja yang diletakkan di dekat RHTP RW 17. Di dalamnya juga sudah tersedia digital ray yang berfungsi melihat kondisi paru-paru berupa gambar, termasuk komputer. Dari komputer di dalam mobil, terkoneksi langsung ke layar komputer milik dokter yang sudah di sediakan di sekitar mobil untuk mendiagnosa secara awal adakah potensi mengidap TBC.
Baca Juga: 9 Sudut Rumah Mewah Soimah di Jogja dan Jakarta, Simpan Patung Loro Blonyo
Direktur TB Zero Jogja, dokter Rini Triarsih menerangkan bahwa armada screening bernama mobile health itu sudah dilengkapi alat rontgen (digital ray). Fungsinya sama, hanya saja sifatnya mobile dan bisa dipindah.
Berita Terkait
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Libur Lebaran? 5 Kolam Renang Terbaik di Karanganyar Ini Wajib Dicoba
-
Liburan Keluarga Hemat: Rekomendasi Kolam Renang di Karanganyar, Tiket Mulai Rp 8 Ribu!
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD