SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat ratusan guguran lava dan sejumlah awan panas dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan aktivitas tersebut tercatat tepatnya pada periode 27 Agustus sampai 2 September 2021. Tercatat dalam minggu ini intensitas kemunculan awan panas lebih banyak dibanding periode sepekan sebelumnya.
"Pada minggu ini terjadi 6 kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.500 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/9/2021).
Akibat dari kejadian awan panas guguran tersebut dilaporkan terjadi hujan abu pada tanggal 28 Agustus dan 1 September 2021. Hujan abu terjadi di beberapa wilayah, antara lain di Kecamatan Srumbung, Salam, Ngluwar, Dukun, Mungkid, Sawangan, Muntilan, dan Salaman.
Baca Juga: Update Merapi, Keluarkan 4 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya
Sementara itu untuk guguran lava pada pekan ini tercatat menurun intensitasnya. Jika pada seminggu sebelumnua keluar sebanyak ratusan kali tidak pada pekan ini.
"Guguran lava teramati sebanyak 80 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," tuturnya.
Disampaikan Hanik, berdasarkan hasil pengambilan foto udara dengan drone yang dilakukan pada tanggal 1 September 2021 lalu. Menunjukkan secara umum baik kubah barat daya maupun kubah tengah masih mengalami pertumbuhan.
Hanik menjelaskan teramati adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya dan kubah tengah. Terutama pada ketinggian kubah barat daya yang bertambah sekitar 2 meter dan kubah tengah bertambah sekitar 1 meter.
"Untuk volume kubah lava barat daya sebesar 1.440.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.842.000 meter kubik," ungkapnya.
Disampaikan Hanik, Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan dengan minggu lalu.
Baca Juga: Update Merapi, Sejak Kemarin Keluarkan Awan Panas Menuju Barat Daya Sejauh 2 Km
Mengenai deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Diketahui deformasi itu juga semakin menurun sejak beberapa minggu terakhir.
"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," imbuhnya.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.
Selain itu masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Terkait
-
Mengenang Erupsi Gunung Merapi 2010 di Museum Mini Sisa Hartaku
-
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi dari Masa ke Masa, Terbaru Telan 10 Nyawa
-
Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
-
Potret dan Profil Juliana Moechtar, Istri Komandan Upacara di IKN Dulunya Pemain Misteri Gunung Merapi
-
Letusan Gunung Kanlaon Filipina: 625 Hektar Lahan Pertanian Hancur Tak Berbekas!
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Membuka Mata tentang Pendidikan Inklusif Lewat Film 'Bird of a Different Feather'
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya