SuaraJogja.id - Ditreskrimsus Polda DIY berhasil mengungkap kasus tindak pidana penipuan siber dengan modus business e-mail compromise (BEC). Kasus yang melibatkan jaringan internasional itu berhasil menguras harta korban hingga mencapai Rp 1,4 miliar.
"Ini adalah kasus yang berkaitan dengan tindak pidana siber. Dalam hal ini keterlibatan ada jaringan internasional, kita katakan sebagai African group dari kejahatan BEC," kata Dir Reskrimsus Polda DIY AKBP Roberto Pasaribu saat rilis kasus di Mapolda DIY, Sabtu (4/9/2021).
Dalam kasus ini satu orang tersangka perempuan berhasil diamankan yakni berinisal MT (46) yang merupakan warga Jakarta. Sedangkan satu tersangka lain berinisial IG alias KN warga negara Nigeria, Afrika masih ditetapkan sebagai buron.
Dijelaskan Roberto, sasaran aksi kejahatan dari kelompok tersebut adalah mengincar kerentanan dari sebuah surat elektronik (surel) atau email. Sasarannya itu lebih khusus yang memiliki celah saat digunakan untuk bertansaksi keuangan.
Baca Juga: Gejayan Memanggil Gelar Lomba Mural, Ini Pesan Polda DIY
Setidaknya ada empat langkah yang sudah disiapkan tersangka dalam melangsungkan aksinya. Pertama yakni mengidentifikasi target.
"Targetnya itu adalah kelompok usaha yang memiliki transaksi keuangan baik yang bersifat lintas negara atau dalam negara," ujarnya.
Setelah identifikasi target sudah berhasil dilakukan, lanjut Roberto, tersangka lantas mengambil-alih surel sasaran milik korban tersebut. Ketika telah berhasil dikuasai, informasi yang ada di dalam surel tersebut ditukar.
Tujuannya untuk mengubah transaksi keuangan target dengan mengirimkan surel palsu. Supaya tidak aksinya terendus alamat surel itu dibuat mirip dengan aslinya.
"Ini sebuah jaringan yang secara sistematis dilakukan untuk kejahatan BEC tersebut. Kelompoknya berbeda, ada yang meretas, mengirim surel palsu dan ada juga yang bertugas menarik transaksi," terangnya.
Baca Juga: Bantu Cukupi Ketersediaan Oksigen di Rumah Sakit, Polda DIY Salurkan 12 Ton Oksigen Cair
Kasus ini terungkap saat korban yakni PT Pagilaran yang diketahui bergerak di bidang ekspor komoditi pangan tengah melakukan hubungan usaha dengan perusahaan lain yaitu Good Crown Food/Global Tea, Ltd di Kenya, Afrika.
Namun setelah diperhatikan lebih detail, korban menyadari ternyata surel transaksi antar perusahaan itu telah diretas oleh para tersangka.
"Surelnya sudah disusupi atau dihack. Korban baru mengetahui setelah melihat terusan surat elektronik Good Crown Food/Global Tea, Ltd yang mengirimkan perintah (invoice) dengan alamay email yang berbeda yakni email asli korban ekspor.pagilaran@gmail.com berubah menjadi ekspors.pagilaran@gmail.com (ada penambahan karakter huruf s)," paparnya.
Padahal dalam periode itu, kantor korban yang berada di Yogyakarta itu tengah bertansaksi tepatnya sekitar November 2020 lalu yaitu pengiriman 21 ton teh curah dengan nilai Rp 1,4 miliar.
Akibat dari pengubahan di surel tersebut juga berpengaruh dengan transaksi yang seharusnya dikirim. Jika seharusnya dikirim hanya dengan satu rekening tetapi setelah diubah menjadi dua rekening lain.
Dua rekening itu juga sudah disiapkan para tersangka guna melancarkan aksinya. Rekening itu juga telah disiapkan pada dua bank berbeda yakni salah satu ada di bank di New York dan satu lagi di Indonesia.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Modus Minta Uang Pelicin, Pelaku Penipuan 63 Pelamar Kerja Diamankan Polsek Sei Beduk
-
Park Ha Sun Dirumorkan Terlibat Penipuan, Agensi Akan Ambil Tindakan Hukum
-
Eks Gubernur Jatim Imam Utomo Jadi Korban Penipuan Rp 8 Miliar
-
Rugi Rp 2,4 Miliar, Food Vlogger Mgdalenaf Polisikan Mantan Admin atas Dugaan Penipuan
-
Jika Berani Lakukan Ini, CPNS 2021 Akan Dikenakan Sanksi Tindakan Penipuan
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia