Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Senin, 06 September 2021 | 20:01 WIB
Sejumlah wisatawan bermain air di Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, Selasa (25/5/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Pihak yang telah memesan perjalanan ke Yogyakarta tersebut adalah dari instansi pemerintah di mana mereka membayar di belakang. Secara otomatis dirinya harus mengeluarkan biaya uang muka untuk booking hotel ataupun tiket pesawat.

"Karena tidak jadi berangkat ya otomatis uang saya hangus. Saya harus utang sana sini," keluh dia.

Tak hanya dirinya sudah banyak para pedagang di kawasan Pantai Parangtritis dan juga Pantai Depok yang mulai terjerat utang. Paling banyak adalah terjerat utang dengan sistem mingguan. Tentu saja bunganya juga lebih tinggi dibanding sistem bulanan.

Agus, warga Parangtritis yang lain menambahkan, sebenarnya selain berdagang tak sedikit warga Parangtritis yang juga bertani. Namun saat ini harga komoditas cabai dan bawang merah yang mereka tanam tengah ambleg, sehingga para petani banyak merugi.

Baca Juga: Bus-Bus Lolos meski Wisata Jogja Tutup di Akhir Pekan, Pemkot Akan Panggil Biro Perjalanan

"Pemerintah harus memikirkan kami. Kalau bisa mbok dibuka, dengan syarat ketat ndak apa-apa. Kami siap asal roda ekonomi tetap berputar," harap dia.

Kontributor : Julianto

Load More