SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menggelar vaksinasi bertajuk Angkringan Vaksin di Lapangan Paseban pada Selasa (7/9/2021) sore. Kendati demikian, ternyata tidak ditemukan gerobak angkringan di lokasi vaksinasi.
Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Sehat, Dinkes Bantul, Karjiyem menjelaskan bahwa Angkringan Vaksin hanya istilah saja. Sejatinya istilah Angkringan Vaksin adalah inovasi guna mempercepat pelayanan vaksinasi di sore hari.
"Bagi yang kerja di pagi hari kan tidak sempat vaksin atau bagi orang yang tidak bisa mendaftar secara online. Sehingga pendaftaran Angkringan Vaksin dilakukan di tempat," ucap Karjiyem.
Selain itu, kata angkringan vaksin dipilih karena untuk membuat kemasan yang familiar kepada masyarakat. Sebab, pada umumnya masyarakat tahu angkringan buka saat sore hari.
Baca Juga: Abdul Halim Muslih Janji Apabila PPKM di Bantul Turun ke Level 2, Pelaku Seni Boleh Pentas
"Hanya memudahkan agar gampang diingat karena angkringan buka pada sore hari," tutur dia.
Kalau vaksinasi pada pagi hari, lanjut Karjiyem, sudah dilakukan di sentra vaksin Dinkes Bantul yang targetnya 500 orang per hari. Di samping itu, ada kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan Polri, TNI, dan juga puskesmas.
"Supaya mempercepat capaian vaksinasi maka kami coba sore hari," katanya.
Kekinian, angkringan vaksin sore hari ini hanya mampu memfasilitasi kuota 100 orang. Kemudian pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaannya.
"Kami lihat bagaimana dengan pelayanan 100 orang ini dulu karena kami menjaga supaya tidak timbul kerumunan, yang melayani apakah kerepotan. Jika dirasa peminatnya banyak baru akan dikondisikan," katanya.
Baca Juga: Belum Laksanakan PTM, Bantul Tunggu Capaian Vaksinasi Sampai 70 Persen
Melihat tingginya animo masyarakat yang mencari vaksin Covid-19, ia menuturkan tidak bisa langsung menambah jumlah kuota. Pasalnya, dengan jumlah 100 orang per hari saja vaksinator cukup kerepotan.
"Saat ini kuotanya 100 orang dahulu, karena terbukti kerepotan kalau tidak mendaftar online," imbuhnya.
Petugas vaksinator dibuat kerepotan karena harus mendata masyarakat yang datang. Adapun yang didata yakni KTP, NIK, nomor ponsel, dan alamat tempat tinggal.
"Itu semua akan dimasukkan ke sistem dulu, setelah itu baru registrasi, screening, lalu mendapat pelayanan suntik. Jadi tidak bisa langsung menambah kuota meski animonya tinggi," ujar dia.
Berita Terkait
-
Hendak Vaksinasi, Bus Rombongan Warga Dipalak Rp500 Ribu Oknum Petugas Dishub DKI
-
Polresta Malang Kota Gelar Vaksinasi Massal di Ponpes Sabilurrosyad Gasek
-
Peneliti: Vaksinasi Lengkap Bisa Cegah Long Covid-19
-
Tinjau Vaksinasi untuk Pelajar di Ponorogo, Presiden Jokowi Berharap Ini
-
Belum Laksanakan PTM, Bantul Tunggu Capaian Vaksinasi Sampai 70 Persen
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik: Cocok untuk Semua Jenis Kulit, Cegah Penuaan Dini
-
Ratusan Pengusaha Tekstil Tolak Keras BMAD Benang Impor, Ancaman PHK Massal di Depan Mata!
-
Sah! Prabowo Tunjuk Petinggi TNI Jadi Bos Bea Cukai
-
Cerita Driver Ojol Ungkap Penghasilan: Dulu Rp 500 Ribu Per Hari, Sekarang Babak-belur
-
BREAKING NEWS! Ini Daftar Nominasi Pemain Terbaik dan Penghargaan BRI Liga 1 2024/2025
Terkini
-
UMR Naik, Tarif Ojol Tetap Stagnan? Ribuan Ojol di Jogja Geruduk Kantor Gubernur
-
Sleman Pintar Plus Plus: Cara Cerdas Atasi Kemiskinan Lewat Pendidikan Tinggi & Magang
-
4 Rekomendasi Mobil Bekas di Jogja di Bawah Rp70 Juta, Cocok untuk Bapak-bapak Antar Istri Belanja
-
Korupsi Mengintai? PAN Respon Usulan Dana Parpol dari Negara dengan Syarat Ini
-
Dapat Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu? Link Aktif Ada di Sini