SuaraJogja.id - Tim pemakaman TRC BPBD Sleman menyatakan kasus pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di wilayahnya mulai mengamali penurunan. Memasuki minggu kedua di bulan September tercatat baru 25 orang yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Kondisi ini disampaikan oleh Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Vincentius Lilik Resmiyanto, saat dihubungi wartawan, Minggu (12/9/2021). Ia menyebut jumlah itu sangat menurun ketimbang bulan sebelumnya.
"Iya sudah menurun enggak kayak kemarin bulan sebelumnya," kata Lilik.
Berdasarkan data yang dimiliki TRC BPBD Sleman, tercatat pada bulan Agustus lalu kasus kematian akibat Covid-19 masih cukup tinggi. Setidaknya pada bulan lalu ada 594 orang yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Baca Juga: Perlahan Turun, Kasus Covid-19 Harian di Jogja 20-35 Orang
Jumlah itu sudah termasuk dari pasien yang meninggal di rumah sakit dan juga di rumah atau saat menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Agustus itu yang meninggal masih lumayan yaitu 594 orang, dari jumlah itu yang meninggal di rumah atau saat isoman itu 90 orang," tuturnya.
Jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, kata Lilik, kondisinya sudah terlihat mengalami tren penurunan.
"Terbaru sampai hari ini hanya 25 saja. Sudah menurun jauh, lumayan ini. Kalau yang meninggal saat isoman juga masih ada di bulan ini (September) sebanyak 6 orang, tidak begitu banyak," ungkapnya.
Kendati memang mengalami tren penurunan, Lilik tetap tidak lupa mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa melakukan isolasi di selter. Selain untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 juga supaya bisa dipantau lebih baik.
Baca Juga: Menurun, dalam Sehari Kulon Progo Hanya Tambah 12 Kasus Positif Covid-19
"Harusnya masyarakat itu sudah sadar kalau memang terkena (Covid-19) ya di selter, karena nanti kalau kita enggak tahu punya komorbid atau eenggak kritis kan bisa dibawa ke rumah sakit. Kan kalau di selter itu ada tenaga medis, ambulans. Jadi langsung cepet," ucapnya.
Lilik menyebutkan, masih ada kemungkinan kasus Covid-19 kembali naik dalam beberapa waktu ke depan. Maka dari itu ia meminta masyarakat untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
"Walaupun Jogja turun level (PPKM) ya tapi tetap prokes itu harus ketat. Jangan lengah tetap pakai masker, hati-hati, jangan berkerumun. Kita kan enggak tahu penyebaran. Tetap prokes. Mudah-mudahan memang terus menurun dan tidak mengabaikan prokes gitu," tegasnya.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, meskipun jumlah pasien Covid-19 yang meninggal, khususnya saat isoman, menurun, tetapi hal itu tetap menjadi bahan evaluasi tersendiri.
"Walaupun menurun saya kira jadi bahan evaluasi terkait kesadaran masyarakat masih banyak yang memilih isolasi di rumah karena merasa nyaman. Satgas di desa perlu evaluasi sejauh mana kelayakan untuk isolasi dan kondisi pasien," ujar Biwara.
Menurunya langkah-langkah untuk mendorong masyarakat yang terpapar Covid-19 ke isoter harus senantiasa dilakukan. Selain juga pemantauan kondisi rumah dan pendampingan bagi pasien jika memang merasa layak untuk isoman di rumah.
Berita Terkait
-
Perlahan Turun, Kasus Covid-19 Harian di Jogja 20-35 Orang
-
Menurun, dalam Sehari Kulon Progo Hanya Tambah 12 Kasus Positif Covid-19
-
Kasus Baru Covid-19 Jogja Turun Signifikan, Pemkot Sebut 93 Persen RT Masuk Zona Hijau
-
Kasus Covid-19 Menurun, DIY Berharap Turun Level PPKM
-
Cuan Pejabat di Masa Pandemi
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
-
Jay Idzes Sulit Direkrut, Udinese Beralih ke Calon Rekan Kevin Diks
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
Terkini
-
JP Morgan Borong Saham BBRI, Sinyal Kuat Kepercayaan Global ke BRI
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika