SuaraJogja.id - Staf Pengajar Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM Wisnu Martha Adiputra menilai perlu ada perbaikan yang mendasar dari segi konten di dalam industri televisi Indonesia. Hal itu bertujuan agar industri televisi bisa tetap hidup dan nikmati masyarakat luas.
"Kalau menurut saya karena tv ini salah satu media yang penting dan bisa mendorong media nasional ya mestinya dibuat ke arah sana aja (edukasi budaya nasional) supaya lebih bagus kontennya. Itu urusan negara," kata Wisnu saat dihubungi awak media, Selasa (14/9/2021).
Jika dari konten sudah baik secara kualitas, Wisnu menyebut baik akan disiarkan lewat mana saja tetap akan diminati masyarakat.
Selain dari segi perbaikan konten, kata Wisnu, perlu juga penerapan aturan yang tegas di industri pertelevisian Indonesia sendiri. Dalam hal ini Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai regulator perlu lebih hadir mengaturnya.
"Industri juga diberi aturan yang tegas jangan sampai mereka membuat tayangan-tayangan yang jelek atau tidak berkualitas asal menguntungkan. Ya itu dibatasi jangan terlalu berlebihan," terangnya.
Ia menyebut saat ini ketegasan itu belum tampak dari KPI sendiri selaku regulator yang berwenang. Terbukti dari tidak adanya sanksi yang diberikan kepada sejumlah stasiun televisi yang menyajikan tayangan buruk atau tidak sesuai ketentuan.
"Ada ketegasan lah misalnya ngga bagus atau menyalahi aturan terus menerus izinnya bisa dicabut atau tidak diperpanjang. Ini kan tv-tv kita itu diperpanjang terus kayak ngga ada sanksinya kalau tv-nya menyampaikan tayangan yang buruk," ucapnya.
Ia menyatakan bahwa kondisi penyiaran Indonesia terutama dalam televisi swasta terus mengalami penurunan. Padahal industri televisi di Indonesia sempat berjaya bersama Kore Selatan pada awal tahun 1990-an.
"Korea selatan itu kan sebenarnya sama seperti kita, kondisi televisi swasta baru berkembang tahun 90an dengan acara hiburan yang sama," ujarnya.
Baca Juga: Ketua KPI Bolehkan Saipul Jamil Muncul di Televisi, Ini Catatan dari Ketua KPAI
Bahkan pada masa itu konten televisi Indonesia bisa dibilang lebih unggul. Namun jika melihat sekarang justru keadaannya sangat berbalik.
"Sekarang Korea selatan lebih maju budaya popnya dan kontennya juga maju. Terumata konten musik dan hiburan drama. Kita malah gini-gini aja malah turun. Coba dilihat kualitasnya sinetron jaman dulu dan sekarang jauh, sekarang kayak turun dan satu tema aja gitu," ungkapnya.
Wisnu menilai masyarakat sebenarnya sudah jengah dengan kondisi penyiaran televisi swasta di Indonesia. Pasalnya tv swasta sekarang terlalu mengejar keuntungan komersial saja.
Sehingga semakin meninggalkan konten pendidikan dan moral dan tergantikan oleh hal-hal yang berbau selebritis atau infotainment untuk konten hiburannya.
Kendati begitu, Wisnu menuturkan bahwa perkembangan teknologi yang semakin maju tidak akan menggeser televisi sebagai salah satu sarana hiburan masyarakat.
"Kalau menurut saya gini perkembangan teknologi media itu kan yang baru tidak akan mematikan yang lama. Ya kayak sekarang ada internet toh buku juga tetap ada. Yang lama mungkin turun atau berubah format tapi tetep aja banyak kok," sebutnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terkini
-
Kursi Ketum Golkar Rebutan: Munaslub Bayangi, DIY Kirim Sinyal Ini ke Pusat!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Ponsel Hilang Mendadak Aktif Kembali, Keluarga Curiga!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Tolak Hasil Penyelidikan, Desak Otopsi Ulang!
-
Sebelum Tewas, Diplomat Arya Daru Panik di Mal GI? Keluarga Tuntut Pengusutan Dua Saksi Kunci!
-
Sambut Liga 2 Musim 2025/2026, PSS Sleman Ditargetkan Kembali ke Kasta Tertinggi