SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum ada awan panas yang muncul tapi guguran lava juga masih terus terjadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Rabu (15/9/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB hanya terdapat sejumlah guguran lava. Guguran lava itu teramati masih mengarah ke barat daya.
"Teramati guguran lava pijar 10 kali dengan jarak luncur maksimum 1500 meter, arah barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/9/2021).
Dari pengamatan visual juga sempat teramati asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang,tebal dan tinggi 50-150 meter di atas puncak kawah.
Sejumlah kegempaan juga masih terjadi dalam periode tersebut. Kegempaan guguran masih terjadi paling banyak yakni sebanyak 148 kali, lalu disusul oleh hembusan 12 kali, low frekuensi 2 kali dan vulkanik dangkal hanya 1 kali.
Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Kamis (16/9/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB aktivitas Gunung Merapi kembali melandai. Selain tidak teramati awan panas, guguran lava juga tidak tampak.
Pada pengamatan tersebut cuaca cerah, berawan, dan mendung di sekitar gunung. Angin bertiup lemah ke arah barat daya dengan suhu udara 16-21 derajat celsius.
"Visual gunung jelas. Hanya teramati asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 75 meter di atas puncak kawah," tuturnya.
Selain asap kawah, dalam periode pengamatan enam jam tersebut juga tercatat aktivitas kegempaan. Mulai dari kegempaan guguran 37 kali dan hembusan hanya 5.
Baca Juga: Soroti Penambangan Liar di Sleman, Walhi: Pengawasan dan Penindakan di Lapangan Lemah
Kendati aktivitas Gunung Merapi cenderung landai namun status masih belum diturunkan yakni tetap pada Siaga (Level III). BPPTKG terus melakukan pemantauan jika memang terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.
Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Berita Terkait
-
Update Merapi, 10 Kali Guguran Lava dalam 6 Jam Jarak Terjauh 1,5 Km ke Barat Daya
-
Update Merapi, Dalam 6 Jam Terjadi 11 Kali Guguran Lava dengan Luncuran Terjauh 1,5 Km
-
Grafik Pasien Covid-19 : Muncul Tanda-Tanda Pandemi di Indonesia Melandai
-
Update Merapi, 22 Kali Guguran Lava Dalam 24 Jam Terakhir Terjauh Hingga 2 Km
-
Dalam 24 Jam Merapi 37 Kali Luncurkan Guguran Lava ke Barat Daya, Jarak Terjauh 2 Km
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Sinyal Kuat Kejari: Sri Purnomo Tak Sendiri, Jaringan Korupsi Dana Hibah Sleman Dibongkar
-
Miris! 7.100 Warga Penerima Bansos di Jogja Terindikasi Terjerat Judol
-
Deadline Proyek di Gunungkidul Dikejar: DPRD Tak Ingin Hujan Jadi Alasan
-
Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?