SuaraJogja.id - Ada yang kurang jika makan tanpa rasa pedas, terlebih bagi kebanyakan orang Indonesia. Namun tak jarang pula, jika rasanya berlebihan, dibutuhkan cara mengatasi kepedasan.
Bagi para pencintanya, menyantap makanan pedas membuat mereka menjadi lebih lahap. Meski begitu, lama kelamaan, rasa pedas yang seakan tertumpuk di lidah meninggalkan aftertaste kepedasan yang tak nyaman.
Saat kepedasan, lidah terasa seperti tertusuk-tusuk dan panas seolah tak bisa hilang. Biasanya, orang-orang yang kepedasan akan langsung meneguk air dingin atau air es untuk menghilangkan kepedasan.
Cara itu pun sudah lama ini mendatangkan perdebatan. Ada yang bilang sensasi dinginnya bisa segera mengusir panas di mulut karena kepedasan, tetapi ada pula yang beranggapan bahwa minum air hangat lebih baik karena air es memang cepat menghilangkan rasa pedas, tetapi hanya sementara.
Baca Juga: 4 Jenis Makanan yang Paling Sering Dicari saat Stres
Menurut sejumlah ahli, saat kepedasan memang lebih baik minum air hangat karena lebih cepat mengencerkan capsaicin, kandungan bersifat minyak pada cabai yang menimbulkan sensasi pedas. Begitu capsaicin menjadi encer, rasa pedas pun akan berangsur-angsur hilang.
Selain itu, ada pula cara mengatasi kepedasan lebih cepat dengan berbagai bahan konsumsi lainnya. Ini lima di antaranya:
1. Susu
Yang satu ini sudah banyak yang tahu. Kasein, yakni protein yang terkandung pada produk susu, bisa memecah capsaicin dari cabai, sehingga meminum susu membuat kepedasan di mulut lebih cepat hilang.
2. Madu atau gula
Baca Juga: 4 Alasan Makanan Pedas Banyak Disukai Orang
Sama seperti susu, madu atau gula bekerja lebih cepat memecah capsaicin, yang bersifat minyak. Cara mengatasi kepedasan dengan bahan ini pun gampang. Tingga isap-isap saja satu sendok teh gula atau madu hingga rasa terbakar di mulut mereda.
3. Nasi atau roti
Jika kedua bahan alami sebelumnya mengatasi kepedasan dengan memecah capsaicin, nasi atau roti bekerja dengan cara menyerap sensasi pedas dari capsaicin.
4. Cokelat
Dilansir Medical Daily, kandungan tinggi lemak pada cokelat membantu mengusir kepedasan karena capsaicin lebih mudah dipecahkan dalam lemak daripada larutan berbasis air. Selain itu, dengan bantuan kasein, cokelat susu lebih berkhasiat meredakan kepedasan dibanding cokelat hitam.
5. Minuman asam
Saat kepedasan, sensasi panas terbakar pada mulut juga bida diatasi dengan air lemon atau jeruk. Sebab, senyawa asam pada minuman carian tersebut dapat membantu menetralkan aktivitas molekul basa capsaicin.
Berita Terkait
-
Manfaat Makanan Pedas buat Kesehatan, Prabowo Saran Kurangi Makan Saat Harga Cabai Naik
-
Han Ga In Dilarikan ke RS Usai Tantangan Buldak Pedas Berakhir Fatal
-
Penyanyi Vadel Nasir Selalu Makan Pedas Jelang Manggung, Ini Manfaat dan Bahaya Makanan Pedas Bagi Kesehatan
-
Cara Mengatasi Makanan yang Terlalu pedas
-
Bukan Cuma Soal Lidah! Ini 5 Alasan Ilmiah Kenapa Kita Suka Makan Pedas
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan