SuaraJogja.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X mendorong agar desa-desa yang ada di DIY bisa membuka lowongan pekerjaan untuk warganya. Sebab, sejauh ini suasana desa yang hanya dianggap tidak memberi lapangan kerja kecuali jadi petani atau nelayan.
"Kami punya harapan antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan desa bisa saling bertukar pikiran untuk memajukan masyarakat. Pandangan itu harus diubah bahwa desa bisa menghidupi warganya," kata Raja Yogyakarta ini di sela-sela peresmian Balai Budaya Karang Kitri, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul pada Senin (20/9/2021) sore.
Sri Sultan mengatakan, sekarang tinggal bagaimana perangkat pemerintah provinsi, kabupaten, hingga desa berupaya memenuhi program-program untuk mensejahterakan warganya. Tidak hanya di sektor budaya saja tapi segala jenis potensi yang ada di daerah itu.
"Sehingga programnya bisa untuk dikembangkan dan bisa dikerjasamakan," terangnya.
Baca Juga: Penguasaan Tanah Desa di Yogyakarta: Dari Keraton hingga Investor
Ngarsa Dalem, sapaannya, mengungkapkan, khusus dalam konteks budaya, pentas-pentas budaya tidak hanya mengundang orang menari namun bagaimana meningkatkan kecerdasan warganya, sehingga dengan adanya Balai Budaya Karang Kitri dapat menjadi wadah untuk aktivitas masyarakat.
"Dibuatkan program di tempat ini, sehingga bisa punya aktivitas untuk menunjukkan guyubnya masyarakat," katanya.
Dengan demikian, harapannya masyarakat di sini pun tumbuh dan pemikirannya maju. Ia mengaku siap untuk membantu program dengan dana gubernur seperti yang sudah dilakukan di desa-desa lain.
"Pemberdayaan masyarakat bisa terjadi sesuai potensi yang ada di desanya. Monggo mawon apa saja yang bisa dipikirkan, seperti di Mangunan, Nglanggeran, dan Breksi. Itu bantuan Gubernur semua," ujar dia.
Yang penting, sambungnya, desa punya ruang untuk membuka lapangan kerja bagi warganya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan tanah kas desa.
Baca Juga: Kawasan Lereng Merapi Rusak Akibat Tambang, WALHI: Kemana Dana Reklamasinya?
"Tanah kas desa boleh dimanfaatkan asal seizin saya daripada disewakan orang lain yang sing ora ono hubungane. Daripada disewakan orang lain, warga enggak dapat apa-apa, mending dianami apa gitu," imbuhnya.
Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi menuturkan, Balai Budaya Karang Kitri akan dikembangkan dengan lahan seluas empat hektare. Saat ini telah terbangun bangunan inti yang dibiayai dari Dana Keistimewaan (Danais) sekitar Rp1 miliar.
"Bangunan ini nanti akan kami kelola sendiri. Ke depan akan menjadi poros kebudayaan Kalurahan Panggungharjo yang membentang dari utara berupa Panggung Krapyak, lalu kampung Mataraman dan paling selatan Balai Budaya Karang Kitri," ujarnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Ungkap Efek AI ke Lapangan Kerja, Singgung Penjaga Tol Digantikan Robot
-
Rano Karno: Pemprov DKI Akan Buka 500 Ribu Lapangan Kerja Baru dan Beri Tempat Gratis untuk UMKM
-
Wamenaker Noel Sowan ke Markas FPI, Habib Rizieq Minta Tekan Angka Pengangguran
-
Kajian DEN: MBG Ciptakan 1,9 Juta Lapangan Kerja, Tekan Kemiskinan Capai 5,8 Persen
-
Janji 19 Juta Lapangan Kerja Disinggung, Gibran Diserang Netizen: Mana Buktinya, Sul?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
Terkini
-
Deadline Penggusuran di Depan Mata, Warga Lempuyangan Lawan PT KAI: "Bukan Asetmu, Ini Tanah Kami
-
Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup
-
Sleman Pastikan Tak Ada ASN Bolos, Tapi Keterlambatan Tetap Jadi Sorotan
-
Pemda DIY Ngebut Bangun Sekolah Rakyat, Siswa Miskin Bisa Sekolah Juli 2025
-
Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi