Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 23 September 2021 | 09:42 WIB
Ilustrasi properti. (Sumber: inapex.co.id)

SuaraJogja.id - Meski pandemi Covid-19, tetapi masih ada transaksi penjualan dalam bisnis properti di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hanya saja, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) DIY mengakui terjadi penurunan hingga 50% saat pandemi sekarang ini.

Ketua DPD REI DIY Ilham Muhammad Nur mengatakan, meskipun pandemi, memang masih ada transaksi di bidang properti. Semua tipe dari perumahan yang ditawarkan oleh para penambang ternyata masih laku dan terjadi transaksi.

Hanya saja Ilham menyebutkan, permintaan paling besar justru bentuk rumah yang harganya di bawah Rp500 juta. Dengan pasar masih dari warga Yogyakarta dan juga warga luar DIY yang memiliki hubungan dengan Yogyakarta.

"Jadi mereka yang memiliki keluarga, pernah menempuh pendidikan di DIY memang banyak yang membeli property di DIY," ujar Ilham, Rabu (22/9/2021), ketika dikonfirmasi.

Baca Juga: DIY Perbolehkan Perusahaan Esensial Beroperasi, Wajib Pakai PeduliLindungi

Ilham mengungkapkan untuk warga asli Yogyakarta permintaan paling banyak memang masih berada di harga Rp300 ke bawah. Dan tipe paling banyak yang diburu oleh pembeli adalah tipe 36 hingga tipe 50 yang memang pas untuk ukuran kantong warga DIY.

Wilayah yang kini menjadi di incaran dari Para investor di bidang properti adalah wilayah Jogja bagian barat seperti di kawasan Kapanewon Gamping Sleman dan Kapanewon Sedayu kabupaten Bantul. 2 wilayah tersebut harga tanahnya masih relatif terjangkau.

Secara apple to apple, memang harga tanah di wilayah Jogja bagian barat masih cukup realistis. Dia mencontohkan untuk luas dan bangunan yang sama, harga yang didapatkan di Jogja bagian barat bisa 50 persen dari harga di Jogja bagian utara yaitu Kabupaten Sleman.

"Harganya bisa separoh. Jadi banyak yang melirik Jogja bagian barat," terangnya.

Tipe rumah yang banyak diminati di Jogja bagian barat adalah masih dibawah tipe 70 yaitu tipe 36 hingga tipe 50. Seiring berangsur pulihnya roda perekonomian di wilayah DIY, maka permintaan akan perumahan juga berangsur normal.

Baca Juga: Penjualan Mobil Nasional di 2021 Diprediksi Tumbuh 38,6 Persen

Untuk rumah bersubsidi, Ilham mengungkapkan jika di DIY masih sedikit. Karena memang supplainya juga kecil akibat harga tanah di DIY sudah tidak bisa digunakan untuk membuat rumah bersubsidi.

Kontributor : Julianto

Load More