SuaraJogja.id - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta pengelola wisata di wilayahnya untuk bersabar menunggu izin resmi dari pemerintah pusat terkait dengan pembukaan destinasi wisata. Permintaan itu sebagai respon atas sudah banyaknya destinasi wisata di Bumi Sembada yang telah diserbu pengunjung padahal belum diperbolehkan buka.
"Saya minta agar kita semua menunggu karena pembukaan destinasi wisata tidak bisa asal. Ada beberapa prosedur dan pertimbangan dari kementrian yang dilakukan agar tidak beresiko," kata Kustini saat dikonfirmasi kemarin.
Kustini menyebut bahwa nantinya izin itu akan diberikan langsung dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Mengingat saat ini kebijakan PPKM masih berada di Level 3 untuk wilayah DIY.
Ia menilai masyarakat juga perlu untuk lebih menahan diri agar tidak terlarut dalam euforia penurunan jumlah kasus Covid-19 saat ini. Diperlukan kehati-hatian bersama untuk tetap menjaga kasus Covid-19 tetap atau bahkan semakin melandai lagi.
Baca Juga: Beredar Daftar Destinasi Wisata di Sleman Sudah Dibuka, Kepala Dispar: Hoaks!
"Kita kan sudah mulai bagus, tapi jangan euforia lepas, ini bahaya. Saya khawatir berdampak pada kenaikan kasus lagi dan wisata bakal ditutup lagi. Dampaknya tentu akan semakin luas," tegasnya.
Terkait hal ini, Kustini juga menyatakan bakal menindak secara tegas para penyedia jasa layanan tour atau travel yang nekat memberikan promosi destinasi wisata yang sebenarnya belum diberikan izin uji coba.
"Saya sudah minta Dinas Perhubungan untuk menindak tegas layanan tur dan travel yang nakal. Kita tidak mau kecolongan lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono mengaku telah menyambangi para pelaku wisata yang nekat buka di Bumi Sembada. Dalam hal ini ia turut meminta agar pelaku wisata dapat segera melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk nanti bisa dilakukan uji coba pembukaan.
"Setidaknya ada 5-6 tempat wisata yang dikelola masyarakat dan desa yang sudah kita datangi dan kita minta tutup. Intinya kita tetap meminta mereka untuk tidak buka dulu," ucap pria yang akrab disapa Pram tersebut.
Baca Juga: Lintasi Jalan Turi di Sleman Saat Dini Hari, Kaca Truk Pecah Dilempar Benda Keras
Ia mengatakan akan senantiasa mendorong para pelaku wisata untuk memperhatikan secara seksama syarat-syarat yang diperlukan sebelum uji coba bisa diterapkan.
"Saat ini kita juga pokoknya mendorong mereka untuk mengurus sertifikasi CHSE sebagai syarat izin uji coba," ujarnya.
Perlu diketahui hingga saat ini baru ada tiga destinasi wisata di Sleman yang sudah mengantongi izin resmi uji coba buka dari kementerian.
Sebelumnya, Pemkab Sleman meresmikan uji coba pembukaan Tebing Breksi, disusul dengan Merapi Park pada Kamis (23/9/2021) dan Keraton Ratu Boko pada Jumat (24/9/2021).
Wisata yang diperbolehkan buka di masa PPKM level 3 juga telah ditentukan oleh pemerintah pusat dengan berbagai syarat dan pertimbangan. Termasuk memilih destinasi wisata yang meliputi taman rekreasi, outdoor dan non wahana air.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
5 Destinasi Wisata Sejuk di Indonesia, Lengkap dengan Pilihan Outfit yang Menghangatkan
-
Tugu Keris Siginjai, Destinasi Wisata Ikonik di Tengah Kota Jambi
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
Tren DIY Thrift: Solusi Kreatif Gen Z Melawan Fast Fashion
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025