Scroll untuk membaca artikel
Arendya Nariswari
Kamis, 30 September 2021 | 14:09 WIB
Foto bersama Nugroho, Ketua Panitia JSSP 4, Dunadi Sekjen Asosiasi Pematung Indonesia. Ibu Dra. Y Eni Lestari Rahayu selaku Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni beserta Lurah 8 Kalurahan Budaya serta Tim Seleksi. (Dok. JSSP 4)

SuaraJogja.id - Asosiasi Pematung Indonesia (API) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Pameran Maket Jogja Street Sclupture Project (JSSP) 4 dengan tajuk Jogja Patung Publik Nyawiji. Pameran yang diikuti 8 kelompok pematung ini digelar dari tanggal 30 September 2021-1 Oktober 2021, di Galeri Pendhapa Art Space.

Penyelenggaraan JSSP 4 sendiri akan terasa berbeda. Hal tersebut dikarenakan penyelenggaraan pameran yang akan berlangsung di 8 Kalurahan Budaya. Di antaranya pada 8 titik lokasi, yaitu Kalurahan Panggungharjo, Kalurahan Bangunjiwo, Kalurahan Sabdodadi, Kalurahan Gilangharjo, untuk Kabupaten Bantul serta Kalurahan Wedomartani, Kalurahan Girikerto, Kalurahan Pandowoharjo dan Kalurahan Margodadi untuk Kabupaten Sleman.

Nugroho selaku ketua panitia JSSP 4 mengatakan, JSSP 4 kali ini mengangkat tema Jogja Patung Publik Nyawiji. Satu bentuk wacana kemasyarakatan, bahwa gerakan kesenian kebudayaan haruslah memiliki kesinambungan. “Tidak berhenti disitu saja, kami merealisasikan kegiatan ini dengan benar-benar terjun ke masyarakat. Melalui 8 Kalurahan Budaya, terdapat 8 kelompok seniman yang akan bersama untuk mewujudkan tetenger,” ungkapnya.

Kesempatan kali ini juga menghadirkan Dunadi yang merupakan Sekjen Asosiasi Pematung Indonesia. Dunadi menjelaskan bahwa program ini menitik beratkan pada pentingnya riset sebelum membuat karya patung, agar karya yang diciptakan bisa menjadi gambaran atau ikon potensi di setiap kalurahan Budaya.

Baca Juga: Johnnie Walker Gaet Seniman Hardthirteen, Dorong Kolaborasi Lewat Seni Grafiti

Foto bersama perwakilan kelompok seniman bersama ketua panitia JSSP 4. (Dok JSSP 4)

JSSP 4 akan mengemban misi untuk mencipta tetenger atau ikon untuk masing-masing Kalurahan budaya. Ibu Dra. Y Eni Lestari Rahayu selaku Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkapkan, JSSP 4 akan menjadi jalan untuk memunculkan potensi dari setiap Kalurahan Budaya. Sejalan dengan program Kalurahan Budaya yang menjadi unggulan program Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

Acara ini menampilkan karya maket 8 kelompok pematung yaitu: KLINIK ART STUDIO  / PANGGUNGHARJO (Indra Lesmana, Bio Andaru, Agung Qurniawan), JIWA SEHAT / BANGUNJIWO (Komroden Haro, Basrizal Albara, Sardjito), DEWI SRI  / SABDODADI (Harry Susanto, Amboro Liring, Edi Priyanto), PANDAI RUANG  / GILANGHARJO (Wisnu Ajitama, Muhammad Ramdan, Muntoha Tri Subekti), DADA (K)  / WEDOMARTANI (Liflatul Muhtarom, Setiyo Nugroho, Irwan Riswoto), BURUH SENI  / GIRIKERTO (Dwi Galuh Kusuma, A Susiyanindra Ardiprana, Angga Deri Pradeta), HOKKI / PANDOWOHARJO (Khusna Hardiyanto, Edi Erwanto, Iwan Nugroho Agus), YOS  / MARGODADI (Dedy Maryadi, Kukuh Karsono, Endri Cahyono).

Tak lupa turut mengundang Lurah 8 Kalurahan budaya. Hadirin begitu antusias melihat pameran maket ini. Terjadi pula diskusi yang menarik antara seniman, Dinas Kebudayaan serta masing-masing Lurah. Pameran maket berlangsung sampai tanggal 1 Oktober 2021. Pengunjung dapat melakukan reservasi terlebih dahulu untuk dalam menikmati pameran ini. Pameran maket juga dapat dinikmati melalui youtube Dinas Kebudayaan DIY tasteofjogja disbuddiy.

Load More