SuaraJogja.id - Komisaris PT PSS Gus Miftah buka suara mengenai konflik antara suporter dan manajemen yang hingga saat ini belum terselesaikan. Menurutnya suporter tidak dilarang memberikan aspirasi.
"Saya memahami usulan ataupun bentuk kreativitas para suporter bahwa memang kita mengakui tim ini juga belum seperti yang kita harapkan. Artinya usulan-usulan dari suporter ya sah-sah saja," kata Gus Miftah saat dihubungi awak media, Selasa (5/10/2021).
Pria yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu meminta kesabaran para suporter tim berjuluk Super Elang Jawa itu. Ia menilai kondisi saat ini adalah bagian dari proses yang perlu dilalui.
"Tapi juga kemudian manajemen kita kasih waktu untuk berproses. Toh yang mengalami keadaan seperti kita itu tidak hanya PSS tapi juga banyak klub di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Respon Ancaman Mumtaz Rais Soal Stop Donasi, Gus Miftah: Stop Aja Emang Donasi Darimana?
Gus Miftah yang saat ini juga menjabat sebagai penasihat di klub PSG Pati FC tersebut mengakui bahwa kondisinya tidak jauh berbeda dengan PSS sekarang. Hal yang terpenting yakni tetap diperlukan upaya yang besar untuk bangkit memperbaiki tim.
"Namanya kompetisi kalah menang biasa. Cuma memang harus ada iktikad untuk mengubah tim ini menjadi lebih baik," ucapnya.
Mengenai wacana PSS pindah homebase, pimpinan Ponpes Ora Aji itu dengan tegas menolaknya. Ia tidak akan pernah setuju jika PSS harus memindah markasnya di luar Bumi Sembada.
"Saya juga kemarin disambati bagaimana kemudian wacana pindah homebase, kalau itu jelas saya tolak. Karena tentunya tidak sesuai dengan historinya Sleman," tegasnya.
Menurut Gus Miftah, kompetisi Liga 1 2021-2022 yang dijalani PSS masih panjang. Diperlukan kesabaran untuk bisa memberikan kesempatan yang ada agar kembali bangkit.
Baca Juga: Direktur Utama PSS Sleman Alami Serangan Jantung, Tidak Fit Saat Temui Suporter
Namun yang dapat dipastikan adalah PSS tidak akan memindah homebasenya di luar Sleman. Disampaikan Gus Miftah, wacana itu terlontar hanya dari kemarahan sesaat satu orang saja.
"Saya pikir yang poinnya adalah PSS harus bertahan di Sleman apapun keadaannya," tuturnya.
Terakhir, Gus Miftah hanya meminta para suporter PSS untuk bisa bersama-sama terus mendukung tim kebanggaan masyarakat Sleman itu. Ia merangkul semua golongan suporter agar bisa terus menyatukan satu suara dukungan.
"Jadi saya pesen untuk temen-temen Sleman Fans, BCS ataupun Slemania yuk kita sama-sama suport tim ini dan yang jelas tim ini tidak akan meninggalkan Sleman," tandasnya.
Berita Terkait
-
Selain Raffi Ahmad, Gus Miftah hingga Giring Ganesha Belum Laporkan Harta Kekayaan ke KPK
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
-
Pecah Telur di Kandang Persis Solo, Danilo Alves Berharap Terbukanya Pesta Gol
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Menangi Derby Jateng, Persis Solo Semakin Merana
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025