Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 06 Oktober 2021 | 16:53 WIB
Ilustrasi kuliah di kelas. [Istimewa]

SuaraJogja.id - Sejumlah universitas di DIY mulai berancang-ancang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) bagi mahasiswa mereka.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SuKa) Yogyakarta Prof.Iswandi Syahputra mengungkapkan, hanya mahasiswa dan dosen yang memenuhi persyaratan, yang diperbolehkan mengikuti PTM.

"Dosen dan tendik yang sudah lanjut usia tidak diperkenankan untuk mengikuti PTM. Bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan vaksinasi dosis satu dan dua juga tidak boleh mengikuti PTM di kampus," tegasnya, Rabu (6/10/2021).

Saat ini UIN SuKa masih terus memastikan kesiapan PTM yang rencananya digelar 11 Oktober 2021, tambahnya.

Baca Juga: Tren COVID-19 Melandai, Pemda DIY Pertanyakan PPKM Tak Turun Level

Beberapa hal perlu dilakukan di semua fakultas dan ruang-ruang penunjang perkuliahan seperti perpustakaan, laboratorium, ruang-ruang pelayanan mahasiswa dan lainnya.

Iswandi mengatakan, langkah tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan sarana-prasarana penunjang protokol kesehatan.

"95 persen fakultas UIN Suka sudah siap menggelar PTM," kata dia.

Ruangan atau kelas di UIN Suka diatur agar saat PTM hanya ada maksimal 20 mahasiswa per kelas. Ruang kelas memiliki jarak antar kursi minimal 1,5 meter.

Ruang kelas dengan jendela terbuka tanpa penyejuk ruangan, alat pendeteksi suhu tubuh otomatis pada setiap gedung.

Baca Juga: Soal Wacana DIY Buka Destinasi Wisata, Pemkot Jogja masih Tunggu Kepastian Kemenparekraf

Disediakan pula sabun dan air cuci tangan yang mengalir pada setiap gedung, hand sanitizer di setiap ruangan, tanda alur keluar-masuk di setiap bangunan, fasilitas telekonferensi.

"Di semua fakultas ada petugas yang mengawasi protokol kesehatan," ujarnya.

Kampus juga menutup kantin dan jasa fotokopi.

Senada, Ketua Satgas Covid-19 Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta Fitria Siswi Utami mengatakan, Unisa Yogyakarta hanya mengizinkan mahasiswa yang sudah mendapatkan vaksinasi untuk ikut PTM.

"Minimal dosis pertama kalau [mahasiswa] dari luar daerah kemudian dia datang ke Jogja. Lalu kami bantu mereka untuk mendapatkan dosis ke-2 di sini," ungkapnya. 

Secara umum 99% sivitas Unisa Yogyakarta sudah divaksin. Namun, pihak universitas masih terus menjaring sivitas yang belum divaksin agar bisa segera menerima vaksin mereka.

"Yang belum tervaksin itu kaitan kondisi kesehatan, mungkin juga terpapar dan masih menunggu jadwal untuk divaksin. Harapannya segera bisa 100 persen," jelas Fitria.

Mahasiswa yang datang dari luar kota dan ingin mengikuti PTM, minimal mereka sudah datang 14 hari sebelumnya, sambung Fitria.

"Jadi mereka punya waktu untuk isolasi dulu di kos atau di rumah masing-masing. Kemudian ada skrining dari tim kami, internal swab antigen sebelum mereka boleh mengikuti PTM," ungkapnya.

Metode pembelajaran selama PTM juga ada aturan tersendiri, baik itu penggunaan ruang, penggunaan alat praktikum. Dengan kata lain, Unisa Yogyakarta masih menerapkan sistem pembelajaran hibrida. Kuliah luring hanya diperuntukkan bagi mata kuliah yang membutuhkan keterampilan. Selain itu masih daring. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More