SuaraJogja.id - Para pelaku wisata di Gunungkidul mengultimatum pemerintah. Jika wisata Gunungkidul tak segera dibuka, mereka akan mengibarkan bendera putih secara serentak di lokasi masing-masing. Mereka sudah menyerah dengan kondisi sekarang ini.
Ketua Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul, Sunyoto menuturkan, lebih dari tiga bulan, dunia pariwisata di Gunungkidul mati suri. Kondisi ini diperparah pada masa PPKM Level 3 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Semua obyek wisata ditutup, dan tidak ada solusi,"ujar dia, Jumat (8/10/2021).
Kini, ketidakadilan muncul menghampiri mereka. Karena di satu sisi sejumlah mall di DIY sudah mulai beroperasi, kemudian sejumlah obyek wisata di kota dan kabupaten lainnya juga sudah mulai buka dan menerima wisatawan.
Baca Juga: Rumah Warga Gunungkidul Terbakar Saat Ditinggal ke Pasar, Diduga dari Charger Mobil Remote
Hanya saja di Gunungkidul justru sama sekali belum ada satupun destinasi wisata yang diizinkan untuk dibuka. Fenomena ini membuat sejumlah konflik dan permasalahan anyar di tengah masyarakat khususnya pelaku wisata.
"Misalnya saja, kasus perjongkian wisatawan hingga perasaan ketidakadilan dari pemerintah karena pelaku wisata sabgat terpuruk selama PPKM Level 3 ini,"paparnya.
Padahal di satu sisi, mereka dibebani kebutuhan harian, cicilan, gaji karyawan, bayar listrik, wifi, air, dana sosial dan lain sebagainya. Untuk menutupi semua pengeluaran tersebut sudah banyak yang menjual asetnya.
Oleh karenanya, Gabungan Asosiasi Pelaku Wisata se-Gunungkidul membuat petisi tuntutan mereka selaku pelaku wisata terdampak PPKM Level3. Bahkan mereka mengirimkan tuntutan tersebut kepada Gubernur DIY, Forkompimda, DPRD Gunungkidul, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Gugus Tugas Covid DIY dan Gugus Tugas Covid Gunungkidul.
"Dalam surat tersebut berisi tuntutan sekaligus desakan kepada pemerintah agar segera mempertimbangkan agar kawasan wisata segera dibuka,"tandasnya.
Baca Juga: Bejat! Ayah Tiri di Gunungkidul Cabuli Remaja Usia 16 Tahun Hingga Berbadan Dua
Menurut mereka, penutupan akses menuju destinasi pariwisata di Gunungkidul memperpanjang beban pelaku wisata karena sejauh ini mereka berputar otak agar kebutuhan sehari-hari dan penghidupan karyawan tidak mati. Mereka yang sangat merasakan dampak yakni yang berada di dalam garis obyek wisata karena sama sekali tidak ada pemasukan.
Kemudian merujuk pada pembukaan mall dengan ketentuan sesuai kapasitas PPKM Level 3, Gabungan Asosiasi Pelaku Wisata se-Gunungkidul juga meminta seluruh destinasi wisata dibuka dengan kapasistas seperti yang diatur.
"Kami pelaku usaha wisata dan juga obyek wisata berkomitmen akan memperketat protokol kesehatan terlebih, beberapa diantaranya sudah mengantongi sertifikat CHSE,"tandas Pemilik Rumah Makan Tiwi Tan Tlogo ini.
Ia mengakui saat ini sektor restoran memang ada peningkatan sedikit untuk kunjungan karena pelonggaran PPKM, namun demikian untuk pelaku di dalam garis wisata tidak ada pemasukkan. Sehingga mereka menuntut agar obyek wisata segera dibuka.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengaku memahami perasaan para pelaku wisata. Hanya saja, keputusan pembatasan atau penutupan tempat wisata diatur oleh pemerintah pusat melalui Inmendagri.
"Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menurutnya selalu berupaya untuk bisa memenuhi persyaratan. Sebenarnya kami juga menginginkan agar segera mendapatkan kelonggaran aktifitas kegiatan kepariwisataan," terang Harry.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Destinasi Wisata di Palembang Kembali Dibuka, Wali Kota: SE Sudah Diteken
-
6 Destinasi Wisata Kulon Progo yang Wajib Kamu Datengin, Dijamin Ngga Pengen Pulang
-
Diam-diam Awasi Destinasi Wisata yang Uji Coba Dibuka, Ini Temuan Kepala Dispar Sleman
-
Soal Wacana DIY Buka Destinasi Wisata, Pemkot Jogja masih Tunggu Kepastian Kemenparekraf
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia
-
Klik Link Aktif di Sini, Saldo DANA Langsung Tambah, Buktikan Sendiri
-
Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah
-
Drama Lempuyangan Memanas, PT KAI Minta Warga Kosongkan Rumah dalam Waktu Tujuh Hari