SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata Sleman masih terus mengevaluasi penerapan uji coba pembukaan destinasi wisata di Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono mengaku menyempatkan diri untuk keliling ke sejumlah objek wisata di Sleman yang sudah resmi dibuka, terutama di akhir pekan.
Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk pengawasan langsung terhadap penerapan protokol kesehatan pada destinasi wisata. Secara umum, kendati menyadari penerapan prokes berujung pada minimnya jumlah kunjungan, objek wisata yang sudah buka sudah menerapkan prokes dan aturan uji coba dengan baik.
"Saya kadang nongkrong jauh begitu cuma foto-foto, bener gak itu [pengelola] nyetop anak 12 tahun tidak boleh masuk. Faktanya gitu" ujarnya, kala ditemui wartawan, Selasa (5/10/2021).
"Tidak ada di dalam wisata anak kecil, tidak ada. Jadi mereka taat," terangnya.
Selain itu, jumlah wisatawan yang ditolak masuk ke objek wisata juga masih berjumlah seratusan. Mereka bukan saja berasal dari DIY, melainkan juga dari wilayah sekitarnya seperti Magelang, Klaten dan daerah lainnya.
Wisatawan yang ditolak berkunjung, khususnya dikarenakan tak bisa membawa masuk anak di bawah 12 tahun, tidak memindai QR Code Pedulilindungi banyak yang masih menggerutu dan menunjukkan kekecewaannya.
"Kami akan suarakan terus, supaya anak yang [di bawah] 12 tahun enggak masuk. Sosialisasi harus lebih gencar lagi, masih banyak wisatawan yang belum paham kebijakan Pedulilindungi ini," ujarnya.
Suparmono menilai, ketaatan terhadap prokes dan aturan uji coba harus diterapkan oleh pengelola, karena pembukaan objek wisata dan destinasi wisata lainnya di Sleman, bergantung pada tiga objek wisata yang sudah buka sekarang.
Baca Juga: Emosi Akibat Sering Rewel, Ayah Tiri di Sleman Nekat Sudut Lidi Panas ke Bibir Anaknya
"Kalau tiga ini [Keraton Ratu Baka, Tebing Breksi, Merapi Park] berhasil, yang lain akan ikut [buka]. Kan kita komitmen, ketika masih uji coba ya harus kita taati," ungkapnya.
Kala ditanya jumlah kunjungan wisatawan, Suparmono menyebut jumlah kunjungan relatif meningkat dibanding pekan-pekan sebelumnya. Namun demikian, jumlahnya belum mencapai ribuan.
"Baka [Keraton Ratu Baka] kurang dari 500 pengunjung pada Sabtu-Minggu. Hari biasa paling 100 [pengunjung]," ucapnya.
Ia mengakui, jumlah pengunjung di objek-objek yang sudah resmi buka memang terbatas. Penyebabnya antara lain penerapan pindai kode batang Pedulilindungi, kebijakan pelat ganjil genap, larangan masuk bagi anak berusia 12 tahun ke bawah.
"Ya itu yang membatasi. Pemerintah membatasi mobilitas warga lewat itu," tuturnya.
155 Usaha Pariwisata Sudah Miliki CHSE
Berita Terkait
-
Soal Wacana DIY Buka Destinasi Wisata, Pemkot Jogja masih Tunggu Kepastian Kemenparekraf
-
Baru 15 Destinasi Wisata di Sleman yang Sudah Kantongi Sertifikat CHSE
-
Daripada Wisatawan Sembunyi-sembunyi, Sri Sultan Minta Destinasi Wisata DIY Dibuka
-
Dispar Kulon Progo Catat Baru Ada Dua Destinasi Wisata yang Kantongi CHSE
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
-
Lukisan Borobudur Bersepuh Emas Putih
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
Terkini
-
Kiper PSIM Jadi Pahlawan, Gagalkan Penalti Klok di Detik Akhir, Persib Gagal Raih Poin Penuh
-
Polemik Royalti Lagu: Transparan atau Tidak? Temuan Pakar UGM Bongkar Borok Sistem Distribusi
-
Kuasa Hukum Keluarga Diplomat Arya Daru Tegaskan: 'Tidak Ada Masalah Mental! Keluarga Lebih Tahu!
-
Masa Depan Generasi Jawa Terancam? PKS DIY Siap Perangi Miras Online dan Judi Online
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Bandingkan dengan Kasus Sambo! Ada Apa?